Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Masuk Jurang di Magetan, Penumpang Ceritakan Detik-detik Kecelakaan: Pada Teriak Ya Allah, Gusti...

Kompas.com, 4 Desember 2022, 18:42 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sebuah bus pariwisata yang membawa rombongan wisatawan dari Kota Semarang, Jawa Tengah, mengalami kecelakaan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022) sekitar pukul 11.00 WIB

Bus yang mengangkut 40 penumpang itu masuk jurang sedalam kurang lebih 10 meter di jalur Sarangan-Tawangmangu, Magetan.

Kejadian ini mengakibatkan tujuh orang tewas.

Baca juga: Bus Wisata dari Semarang Masuk Jurang di Magetan, 7 Orang Tewas

Salah seorang penumpang yang selamat dalam peristiwa itu, Mujiono, menceritakan detik-detik terjadinya kecelakaan maut tersebut.

"Pada (berteriak), 'Ya Allah, Gusti. Ya Allah, Gusti'," ujarnya, dikutip dari Kompas TV.

Mujiono mengatakan, saat-saat itu, dirinya langsung mendekap erat kursinya.

"Iya, pegangan seerat-eratnya," ucapnya.

Usai insiden itu, Mujiono yang mengalami luka ringan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayidiman, Magetan.

Baca juga: 7 Orang Tewas Usai Bus Pariwisata Terjun ke Jurang di Jalur Sarangan-Tawangmangu

Bus yang masuk jurang di Magetan diduga mengalami kerusakan rem

Sejumlah bingkisan hadiah diamankan dari reuntuhan bus Semeru Putra Transindo yang mengalami kecelakaan terjun ke dalam jurang sedalam 30 meter di tikungan jalan menurun tajam di Lawu Green Forest tepatnya di Desa Sarangan Kabupaten Magetan, Jawa Timur.KOMPAS.COM/SUKOCO Sejumlah bingkisan hadiah diamankan dari reuntuhan bus Semeru Putra Transindo yang mengalami kecelakaan terjun ke dalam jurang sedalam 30 meter di tikungan jalan menurun tajam di Lawu Green Forest tepatnya di Desa Sarangan Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Terkait peristiwa bus masuk jurang di Magetan, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Kepolisian Resor (Polres) Magetan AKP Trifona Situmorang menuturkan, bus Semeru Putra Transindo itu diduga mengalami kerusakan rem.

"Diduga masalah rem karena sempat kita periksa ada bagian rem yang patah," ungkapnya.

Baca juga: Bus Wisata dari Semarang Terjun ke Jurang di Magetan, Sopir Sempat Teriak Rem Blong

Kerusakan rem tersebut mengakibatkan sopir kendali ketika bus melalui jalur turunan curam.

Kendaraan itu lantas menabrak besi pembatas jalan dan kemudian masuk jurang.

Usai dievakuasi dari badan bus, ketujuh korban tewas dibawa ke RSUD Sayidiman dan Puskesmas Plaosan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Magetan, Sukoco | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief), Kompas TV

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau