Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Sumenep Gandeng FKUB Cegah Paham Radikal hingga ke Sekolah Dasar

Kompas.com - 23/11/2022, 16:48 WIB
Ach Fawaidi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Bupati Sumenep, Jawa Timur, Achmad Fauzi, menggandeng Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk memutus mata rantai radikalisme di Sumenep.

Hal itu menyusul adanya terduga teroris yang diamankan langsung Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dalam kurun waktu dan tempat yang berbeda.

"Saya berharap FKUB turun ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Sumenep, terutama ke SMA hingga SD untuk memberikan pemahaman tentang toleransi dalam beragama kepada generasi muda," kata Fauzi dalam keterangannya, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: Pemkab Sumenep Mulai Gunakan Motor Listrik sebagai Kendaraan Dinas

Fauzi menjelaskan, sebenarnya toleransi beragama di Kabupaten Sumenep sejak dulu cukup baik. Para pemeluk agama mendapatkan hak yang sama dalam melaksanakan dan menjalankan kewajibannya masing-masing.

Hal itu dibuktikan dengan adanya kampung toleransi di Desa Pabian, Kecamatan Sumenep, yang terdapat tiga tempat ibadah yang berdekatan jaraknya. Ada klenteng, gereja dan masjid.

Namun, akhir-akhir ini ada kelompok intoleran dan radikal yang berupaya menyebarkan pahamnya di Sumenep.

Baca juga: Siswa SD Belajar di Kelas yang Bocor dan Nyaris Ambruk, Bupati Sumenep: Secepatnya Kita Perbaiki

Atas dasar itu, ia berharap agar FKUB bisa terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan masif melakukan sosialisasi serta edukasi terhadap generasi muda di Kabupaten Sumenep tentang pentingnya kerukunan antar umat beragama atas dasar sikap toleransi.

"Karena doktrin dari kelompok-kelompok intoleran dan radikal kerap kali menyasar anak-anak usia sekolah, di usia 16 ke atas biasanya anak-anak sangat rentan dan mudah menerima informasi-informasi apapun tanpa memiliki kemampuan untuk menyaringnya," tuturnya.

"Sehingga di situlah mereka mudah dicuci otaknya dengan paham-paham kebencian, anti-keberagaman dan radikalisme yang kemudian melahirkan kelompok-kelompok terorisme," tegas Fauzi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com