SUMENEP, KOMPAS.com - Bupati Sumenep, Jawa Timur, Achmad Fauzi, menggandeng Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk memutus mata rantai radikalisme di Sumenep.
Hal itu menyusul adanya terduga teroris yang diamankan langsung Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dalam kurun waktu dan tempat yang berbeda.
"Saya berharap FKUB turun ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Sumenep, terutama ke SMA hingga SD untuk memberikan pemahaman tentang toleransi dalam beragama kepada generasi muda," kata Fauzi dalam keterangannya, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Pemkab Sumenep Mulai Gunakan Motor Listrik sebagai Kendaraan Dinas
Fauzi menjelaskan, sebenarnya toleransi beragama di Kabupaten Sumenep sejak dulu cukup baik. Para pemeluk agama mendapatkan hak yang sama dalam melaksanakan dan menjalankan kewajibannya masing-masing.
Hal itu dibuktikan dengan adanya kampung toleransi di Desa Pabian, Kecamatan Sumenep, yang terdapat tiga tempat ibadah yang berdekatan jaraknya. Ada klenteng, gereja dan masjid.
Namun, akhir-akhir ini ada kelompok intoleran dan radikal yang berupaya menyebarkan pahamnya di Sumenep.
Baca juga: Siswa SD Belajar di Kelas yang Bocor dan Nyaris Ambruk, Bupati Sumenep: Secepatnya Kita Perbaiki
Atas dasar itu, ia berharap agar FKUB bisa terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan masif melakukan sosialisasi serta edukasi terhadap generasi muda di Kabupaten Sumenep tentang pentingnya kerukunan antar umat beragama atas dasar sikap toleransi.
"Karena doktrin dari kelompok-kelompok intoleran dan radikal kerap kali menyasar anak-anak usia sekolah, di usia 16 ke atas biasanya anak-anak sangat rentan dan mudah menerima informasi-informasi apapun tanpa memiliki kemampuan untuk menyaringnya," tuturnya.
"Sehingga di situlah mereka mudah dicuci otaknya dengan paham-paham kebencian, anti-keberagaman dan radikalisme yang kemudian melahirkan kelompok-kelompok terorisme," tegas Fauzi.
Mulai saat ini, lanjut Fauzi, Pemerintah Kabupaten Sumenep bersama TNI dan Polri terus melakukan deteksi dini terhadap kelompok-kelompok yang diduga mengajarkan paham intoleran dan radikalisme serta mengambil tindakan tegas terhadap mereka sesuai hukum yang berlaku.
Berdasarkan catatan Kompas.com, penangkapan terduga teroris di Sumenep tak hanya sekali terjadi. Pada Jumat (28/10/2022), Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris, satu di antaranya teridentifikasi sebagai kepala sekolah di salah satu sekolah dasar (SD) di Sumenep.
Baca juga: Berang Banyak ASN Datang Terlambat ke Kantor, Bupati Sumenep: Pimpinan OPD, Sanksi Tegas
Setahun sebelumnya, Densus 88 juga menangkap satu orang terduga teroris di sebuah rumah di Jalan Dokter Cipto, Desa Kolor, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep pada Selasa, 9 November 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.