Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Putri, Korban Tragedi Kanjuruhan, Ingatan Belum Pulih hingga Gunakan Kursi Roda

Kompas.com - 11/11/2022, 20:39 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Ingatan Dian Puspita Putri Ardiyanti (21) atau Putri, salah satu korban selamat Tragedi Kanjuruhan, belum sepenuhnya pulih, meski tragedi yang menewaskan 135 orang itu telah 40 hari lebih berlalu.

Sang ibu, Karyati Ngesti Rahayu (40) mengatakan, sang anak hanya bisa mengingat kembali beberapa kejadian tertentu saja.

Baca juga: 40 Hari Tragedi Kanjuruhan dan Sederet Aksi Belasungkawa

Putri sempat mengalami koma dan tak sadarkan diri selama 10 hari di ICU Rumah Sakit Saiful Anwar, Kota Malang. Namun, Karyati menyebutkan, Putri tak mengalami cedera di kepala.

"Ingatannya belum pulih, dia hanya ingat saat sekolah," kata Karyati saat ditemui di rumahnya Gang 7, Jalan Plaosan Timur, Kota Malang, Jumat (11/11/2022) siang.

Anaknya itu juga kerap mengalami kesulitan tidur.

"Malam itu sering enggak bisa tidur, diajak ngobrol anaknya juga belum bisa fokus," katanya.

Baca juga: Cerita Mbah Kusno, Jalan Mundur dari Balai Kota Malang ke Stadion Kanjuruhan demi Peringati 40 Hari Tragedi

Tak hanya itu, Putri masih belum bisa berjalan dan masih menggunakan alat bantu kursi roda.

Karyati mengatakan, bagian kaki kanan Putri sempat patah. 

 

Menurut dokter, putri membutuhkan waktu sekitar 7 bulan lagi untuk bisa berjalan normal.

"Kontrol baru sekali ke rumah sakit, ini lepas gips sekitar enam minggu, nanti belajar jalan, terus 7 bulanan lagi lepas pen," kata Karyati.

Baca juga: Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Lapor ke Polres Malang Terkait Pasal Pembunuhan

Mata Putri juga sempat memerah. Kini kondisinya berangsur membaik usai pengobatan.

"Pakai obat tetes mata, sehari enam kali tetes, itu obatnya ada empat macam, waktu itu kata dokter matanya kena gas air mata," katanya.

Putri adalah sosok pendiam. Namun, tragedi Kanjuruhan membuat Karyati merasa anaknya itu semakin menutup diri.

"Pendiam anaknya, tertutup, kata teman-temannya sering diminta cerita, tapi Putri suka bergaul, tapi sekarang sama keluarga tambah tertutup, mungkin pikirannya enggak mau ngerepotin keluarga," katanya.

Baca juga: BERITA FOTO - Doa Bersama 40 Hari Tragedi Kanjuruhan

Putri sebelumnya bekerja di bagian produksi salah satu perusahaan liquid vape di Kota Malang. Bagi Karyati, anaknya itu selalu bisa membantu perekonomian keluarga.

"Baru tiga bulan kebetulan kontrak kerjanya habis, sementara waktu libur, tapi orang HRD perusahaannya bilang kalau sudah sembuh dari dokter, pulih, boleh masuk lagi tanpa tes," katanya.

Karyati yang bekerja sebagai penjual bubur ayam sudah sekitar 40 hari belum berjualan lagi karena sibuk mengurus anaknya tersebut.

Sedangkan, ayah Putri, Deni Hardianto (42) bekerja serabutan. Karyati hanya berharap anaknya dapat kembali sembuh dan beraktivitas seperti biasanya.

Karyati mengatakan, Putri sebenarnya baru pertama kali melihat pertandingan sepak bola Arema FC langsung di stadion. Anaknya itu juga bukan pendukung fanatik.

"Diajak sama teman-temannya, baru pertama kali lihat di stadion, di tribun 13, sempat kepisah sama teman-temannya, dicariin, Alhamdulillah selamat, teman-temannya juga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com