Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Warga Banyuwangi Kebingungan Cari Makam dan Kerangka Keluarga Mereka Usai Banjir Bandang Menerjang

Kompas.com - 06/11/2022, 05:20 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Puluhan makam hilang hingga tulang-tulang berserakan di TPU Embah Besar di Dusun Krajan, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur.

Hal itu terjadi akibat banjir bandang menerjang Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/11/2022) malam.

Kondisi makam yang porak-poranda tersebut baru diketahui oleh warga pada Sabtu (5/11/2022).

Baca juga: Hunian Sementara Disiapkan untuk Korban Banjir Bandang Banyuwangi

Puluhan makam dilaporkan hilang karena tergerus banjir. Bahkan, tulang belulang dan kain kafan berserakan di lokasi.

Masyarakat yang keluarganya dimakamkan di TPU Embah Besar, kaget, kebingungan, dan tidak menyangka banyak makam yang hilang usai banjir bandang menerjang.

"Saya langsung cek, tenyata masih ada makam keluarga saya meski kondisinya rusak," kata Hariyanto (42), salah seorang ahli waris saat ditemui Kompas.com di TPU Embah Besar, Sabtu (5/11/2022).

Salah satu bangunan makam yang terseret arus banjir bandang di TPU Embah Besar (Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan) Salah satu bangunan makam yang terseret arus banjir bandang di TPU Embah Besar

Hariyanto menyebutkan, lokasi TPU Embah Besar memang berbatasan langsung dengan sungai yang dilintasi air banjir bandang dari Kalibaru.

"Jadi hampir separuh TPU ini terendam banjir. Apalagi kejadiannya begitu cepat, banjir datang bareng dengan hujan deras," ujar Hariyanto.

Menurutnya, sebagian makam yang masih bisa dikenali di TPU, langsung dipindahkan oleh pihak keluarga ke tempat yang lebih aman.

"Beberapa sudah dipindahkan, tapi yang hilang sampai saat ini belum ketemu. Bahkan ada tengkorak juga yang sempat keluar dari dalam tanah," ujarnya.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Banyuwangi, 1.100 Warga Terdampak


Sadin (70), keluarga ahli waris lain mengaku makam ibunya hampir saja terbawa arus banjir.

"Makam bapak masih aman Alhamdulillah. Punya ibu yang hampir terbawa banjir," katanya.

Ahli waris lainnya, Salam (53), harus mengikhlaskan jenazah keponakannya yang sudah dikuburkan dua tahun lalu.

Dari batu nisan hingga sisa tulang sudah hanyut tersapu banjir.

Banjir bandang terjang pemakaman di banyuwangi. Banjir bandang terjang pemakaman di banyuwangi.

"Dicari tapi tidak ketemu. Mungkin sudah hanyut. Sedih juga karena memang dia keponakan saya yang paling saya sayangi. Kalau ketemu tulang-tulang, tidak tahu itu milik siapa. Belum tentu itu (tulang) keponakan saya," terang Salam.

Pengurus TPU setempat menyebutkan, total ada 80 makam yang rusak dan terseret banjir. Seluruh makam tersebut dipastikan rata dengan tanah.

Bahkan saking derasnya arus banjir jenazah yang sudah lama terkubur, muncul ke permukaan tanah.

"Ada 80 makam yang hanyut. Seperti yang dilihat, semuanya rusak karena bencana alam," kata Suwardi (57).

Baca juga: Banjir Bandang Landa 5 Desa di Banyuwangi, 61 Rumah Warga Rusak

 

Suwardi menyebutkan, dari 80 makam yang rusak, ada 5 mayat yang berhasil ditemukan. Dia memastikan, di lokasi makam yang tergerus, tidak ada mayat yang baru dikuburkan.

Semua mayat yang hilang dipastikan sudah berusia tahunan dan hanya tersisa kerangka saja.

Mayat yang berhasil ditemukan, kemudian dikuburkan ulang oleh pihak ahli waris.

"Ada 5 (mayat) yang masih bisa dikuburkan kembali. Peristiwa ini merupakan kali pertama terjadi di TPU Mbah Besar," ujar Suwardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com