Salin Artikel

Saat Warga Banyuwangi Kebingungan Cari Makam dan Kerangka Keluarga Mereka Usai Banjir Bandang Menerjang

Hal itu terjadi akibat banjir bandang menerjang Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/11/2022) malam.

Kondisi makam yang porak-poranda tersebut baru diketahui oleh warga pada Sabtu (5/11/2022).

Puluhan makam dilaporkan hilang karena tergerus banjir. Bahkan, tulang belulang dan kain kafan berserakan di lokasi.

Masyarakat yang keluarganya dimakamkan di TPU Embah Besar, kaget, kebingungan, dan tidak menyangka banyak makam yang hilang usai banjir bandang menerjang.

"Saya langsung cek, tenyata masih ada makam keluarga saya meski kondisinya rusak," kata Hariyanto (42), salah seorang ahli waris saat ditemui Kompas.com di TPU Embah Besar, Sabtu (5/11/2022).

Hariyanto menyebutkan, lokasi TPU Embah Besar memang berbatasan langsung dengan sungai yang dilintasi air banjir bandang dari Kalibaru.

"Jadi hampir separuh TPU ini terendam banjir. Apalagi kejadiannya begitu cepat, banjir datang bareng dengan hujan deras," ujar Hariyanto.

Menurutnya, sebagian makam yang masih bisa dikenali di TPU, langsung dipindahkan oleh pihak keluarga ke tempat yang lebih aman.

"Beberapa sudah dipindahkan, tapi yang hilang sampai saat ini belum ketemu. Bahkan ada tengkorak juga yang sempat keluar dari dalam tanah," ujarnya.


Sadin (70), keluarga ahli waris lain mengaku makam ibunya hampir saja terbawa arus banjir.

"Makam bapak masih aman Alhamdulillah. Punya ibu yang hampir terbawa banjir," katanya.

Ahli waris lainnya, Salam (53), harus mengikhlaskan jenazah keponakannya yang sudah dikuburkan dua tahun lalu.

Dari batu nisan hingga sisa tulang sudah hanyut tersapu banjir.

"Dicari tapi tidak ketemu. Mungkin sudah hanyut. Sedih juga karena memang dia keponakan saya yang paling saya sayangi. Kalau ketemu tulang-tulang, tidak tahu itu milik siapa. Belum tentu itu (tulang) keponakan saya," terang Salam.

Pengurus TPU setempat menyebutkan, total ada 80 makam yang rusak dan terseret banjir. Seluruh makam tersebut dipastikan rata dengan tanah.

Bahkan saking derasnya arus banjir jenazah yang sudah lama terkubur, muncul ke permukaan tanah.

"Ada 80 makam yang hanyut. Seperti yang dilihat, semuanya rusak karena bencana alam," kata Suwardi (57).

Suwardi menyebutkan, dari 80 makam yang rusak, ada 5 mayat yang berhasil ditemukan. Dia memastikan, di lokasi makam yang tergerus, tidak ada mayat yang baru dikuburkan.

Semua mayat yang hilang dipastikan sudah berusia tahunan dan hanya tersisa kerangka saja.

Mayat yang berhasil ditemukan, kemudian dikuburkan ulang oleh pihak ahli waris.

"Ada 5 (mayat) yang masih bisa dikuburkan kembali. Peristiwa ini merupakan kali pertama terjadi di TPU Mbah Besar," ujar Suwardi.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/11/06/052000178/saat-warga-banyuwangi-kebingungan-cari-makam-dan-kerangka-keluarga-mereka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke