Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertanggung Jawab Moral atas Tragedi Kanjuruhan, Gilang Juragan 99: Saya Mundur sebagai Presiden Arema FC

Kompas.com - 29/10/2022, 12:46 WIB
Nugraha Perdana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Presiden Klub Arema FC, Gilang Widya Pramana atau lebih dikenal Gilang Juragan 99 menyatakan mundur dari jabatannya. Alasan pengunduran dirinya karena sebagai rasa tanggungjawab moral atas adanya tragedi Kanjuruhan.

Hal itu diungkapkan oleh Gilang di Kantor Arema FC, Kota Malang pada Sabtu (29/10/2022).

"Saya memutuskan untuk istirahat atau rehat dari dunia sepak bola. Dengan situasi yang terjadi di Arema FC memerlukan sosok yang lebih baik, yang mampu dirasa menjadi tim yang solid, kuat, baik. Maka per hari ini saya menyatakan mundur menjadi Presiden Arema," kata Gilang.

Baca juga: Gilang Juragan 99: Posisi Saya di Arema FC sebagai Sponsor dan Investor

Gilang mengaku dengan adanya tragedi Kanjuruhan membuat dirinya susah untuk tidur. Kesedihan yang dirasakannya masih membuat perasaannya terus mengganjal di benaknya.

"Saya susah tidur, ada perasaan yang mengganjel, tidak nyenyak," katanya.

Meski begitu, dia tetap merasa bangga pernah menjadi bagian dari klub Arema FC.

"Posisi presiden sebenarnya kehormatan. Saya sebagai investor diberikan istilah presiden oleh owner, direksi dan ini suatu kehormatan bagi saya. Saya bangga menjadi Aremania, bagian dari tim Arema, bangga (pernah) membawa prestasi juara Piala Presiden," katanya.

Gilang menyampaikan bahwa dirinya sudah berpamitan kepada jajaran manajemen Arema FC. Dia juga mengatakan bahwa pengunduran dirinya tidak ada kaitannya dengan pemeriksaannya di Polda Jatim. Kemudian, Gilang mengaku tidak ada tekanan dari pihak manapun.

"Tidak ada. Untuk pemeriksaan saya di Polda tetap siap dan kooperatif. Tidak ada tekanan dari pihak manapun. Itu murni karena tanggung jawab moral saya. Itu murni karena saya merasa sangat kesedihan, traumatis dan bertanggung jawab untuk mundur," ungkapnya.

Gilang mengatakan meskipun dirinya tidak lagi menjadi bagian dari klub Arema FC, tetapi dirinya tetap akan terus bertanggungjawab terhadap korban dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan.

"Meskipun perhari ini (29/10/2022) saya tidak ada di Arema, tapi tanggungjawab saya kepada korban dan keluarga korban, saya siap bertanggung jawab," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Digelar di GBT, Laga Persebaya Vs Arema FC Bakal Dijaga 4.925 Petugas Gabungan

Digelar di GBT, Laga Persebaya Vs Arema FC Bakal Dijaga 4.925 Petugas Gabungan

Surabaya
Ada Luka Lebam pada Jenazah Perempuan yang Ditemukan di Sungai Wonokromo Surabaya

Ada Luka Lebam pada Jenazah Perempuan yang Ditemukan di Sungai Wonokromo Surabaya

Surabaya
Kesaksian Hanafi, Pemain Futsal Blitar yang Ditendang Saat Selebrasi Sujud Syukur

Kesaksian Hanafi, Pemain Futsal Blitar yang Ditendang Saat Selebrasi Sujud Syukur

Surabaya
Bapanas Bagikan 86 Ton Beras kepada 8.609 Keluarga Miskin Kota Blitar

Bapanas Bagikan 86 Ton Beras kepada 8.609 Keluarga Miskin Kota Blitar

Surabaya
Jabatan sebagai Bupati Jombang Berakhir, Mundjidah Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Jabatan sebagai Bupati Jombang Berakhir, Mundjidah Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Surabaya
Pemkab Tanggung Pengobatan Balita Tercebur Panci Isi Kuah Panas di Ponorogo

Pemkab Tanggung Pengobatan Balita Tercebur Panci Isi Kuah Panas di Ponorogo

Surabaya
Warga Swadaya Miliaran Rupiah Bangun Ulang Jembatan Lembah Dieng Malang

Warga Swadaya Miliaran Rupiah Bangun Ulang Jembatan Lembah Dieng Malang

Surabaya
Ibu dan Anak di Kediri Ditemukan Meninggal di Dalam Rumah

Ibu dan Anak di Kediri Ditemukan Meninggal di Dalam Rumah

Surabaya
Terlindas Truk, Pesepeda di Banyuwangi Tewas

Terlindas Truk, Pesepeda di Banyuwangi Tewas

Surabaya
Pemilik Motor Misterius di Surabaya Ditemukan Mengambang di Sungai

Pemilik Motor Misterius di Surabaya Ditemukan Mengambang di Sungai

Surabaya
Penjelasan Dokter soal Hasil Pemeriksaan Mata Siswi SD yang Diduga Dicolok Pakai Tusuk Bakso

Penjelasan Dokter soal Hasil Pemeriksaan Mata Siswi SD yang Diduga Dicolok Pakai Tusuk Bakso

Surabaya
Orangutan Kalimantan yang Diselundupkan ke Surabaya Dikembalikan ke Daerah Asal

Orangutan Kalimantan yang Diselundupkan ke Surabaya Dikembalikan ke Daerah Asal

Surabaya
Ibu-ibu Geruduk Mapolres Situbondo gara-gara Kasus Arisan Bodong Tak Kunjung Ditangani

Ibu-ibu Geruduk Mapolres Situbondo gara-gara Kasus Arisan Bodong Tak Kunjung Ditangani

Surabaya
Sepeda Motor Misterius Terparkir di Samping Sungai Surabaya, Pemilik Belum Ditemukan

Sepeda Motor Misterius Terparkir di Samping Sungai Surabaya, Pemilik Belum Ditemukan

Surabaya
Saat Pemain Futsal Porprov Jatim Tendang Lawan yang Sedang Selebrasi Sujud Syukur...

Saat Pemain Futsal Porprov Jatim Tendang Lawan yang Sedang Selebrasi Sujud Syukur...

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com