Longsor di Jalur Gumitir Perbatasan Banyuwangi-Jember, Sistem Buka Tutup Diberlakukan

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Banyuwangi, Jawa Timur membuat jalur Gumitir kembali longsor, Minggu (23/10/2022) malam.

Longsoran berada di dua titik yang berbeda. Satu titik longsor masuk wilayah Jember, satu titik longsoran lain berada di Banyuwangi.

Baca juga: Jalur Gumitir Longsor, Pengendara Diimbau Waspada

Longsoran di Banyuwangi berada di jalur tikungan tajam tepatnya di Kilometer 237-400 masuk Dusun Kalibaru Manis, Desa Kalibaru, Kecamatan Kalibaru.

Sedangkan titik longsor di Jember berada di tikungan sebelum proyek plengsengan Mbah Singo, Kilometer 236-800 Dusun Gumitir, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo.

Baca juga: Dianggap Jadi Penyebab Banjir, Jembatan di Banyuwangi Akan Dibongkar

Akibat longsoran tersebut, arus lalu lintas kedua arah baik dari Banyuwangi maupun Jember diberlakukan dengan sistem buka tutup.

"Saat ini masih dibuat sistem buka tutup," kata Kanit Gakkum Polresta Banyuwangi, IPDA Wahid Hasyim, kepada Kompas.com, Senin (24/10/2022).

Demi keamanan, semua kendaraan yang melintas harus melintas secara bergantian.

Di sekitar lokasi kejadian juga dipasangi police line, mengingat jalur yang longsor berada di jalan yang sempit.

Sekretaris BPBD Banyuwangi, Mujito mengatakan, longsor tersebut terjadi pada Minggu (23/10/2022) pukul 18.24 WIB.

"Longsor berada di jalur perbatasan Jember dan Banyuwangi," ungkap Mujito.

Disebutkan Mujito, selain longsor, hujan deras yang mengguyur wilayah Banyuwangi barat juga mengakibatkan banjir.

Baca juga: Cerita Korban Banjir di Banyuwangi, Sertifikat Rumah hingga Ijazah Rusak Terendam Air

"Luapan air disertai material lumpur sempat menggenangi jalan dan masuk ke teras rumah warga," ujarnya.

Dijelaskan, banjir luapan itu terjadi di Dusun Barurejo, Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru.

"Ada sekitar 20 rumah yang terendam banjir. Ketinggian air mencapai kurang lebih 40 sentimeter," terangnya.

Beruntung dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian material saja yang dialami oleh warga.