SURABAYA, KOMPAS.com - Aksi tawuran antarkelompok dua kali terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (22/10/2022) malam pukul 23.00 WIB dan Minggu (23/10/2022) dini hari WIB.
Aksi tawuran pertama terjadi di Jembatan Suroboyo, Kecamatan Kenjeran. Tawuran tersebut diduga melibatkan dua kelompok remaja yang saling membawa senjata tajam.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 23 Oktober 2022 : Siang Hujan Ringan, Malam Cerah Berawan
Satu orang tergeletak tewas dengan bersimbah darah. Korban kemudian dievakuasi ke kamar mayat RSU dr Soetomo pada Minggu dini hari.
Sementara tawuran kedua terjadi di kawasan Pasar Simo pada Minggu dini hari. Setidaknya, terdapat tiga orang mengalami luka di bagian kepala lantaran terkena bacok senjata tajam.
Ketiganya telah dievakuasi dan dirawat di RS DKT Kodam.
Baca juga: Aksi Tawuran Pemuda di Sekitar Jembatan Suroboyo, 1 Tewas dan 6 Anak di Bawah Umur Ditangkap
Kanit Reskrim Polsek Kenjeran AKP Soeryadi membenarkan perihal aksi tawuran hingga memakan satu korban jiwa tersebut.
"Betul, satu meninggal, tawuran di Kenjeran," kata Kepala Unit Reskrim Polsek Kenjeran AKP Soeryadi saat dikonfirmasi, Minggu (23/10/2022).
Ia menjelaskan, jenazah korban yang tewas akibat aksi tawuran itu ditemukan warga sudah dalam posisi tergeletak bersimbah darah di pinggir jalan.
Kuat dugaan, korban mengembuskan napas terakhirnya setelah dibacok pelaku di Jembatan Suroboyo, Kenjeran, Surabaya.
"Kami sedang lakukan pendalaman," ujar Soeryadi.
Baca juga: Diduga Berkendara Saat Mabuk, Pemuda di Surabaya Tewas Setelah Tabrak Pembatas Jalan
Polisi telah mengamankan enam remaja yang diduga terlibat.
Menurut Soeryadi, enam remaja yang diamankan itu rata-rata masih di bawah umur dan statusnya masih terduga pelaku.
Ia menjelaskan, sampai saat ini belum ada penetapan tersangka karena penyidik masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut tentang aksi tawuran tersebut.
"Ada (enam) yang diamankan, tapi kita belum tahu ada keterkaitanya atau tidak (dengan aksi tawuran). Kami masih cari saksi-saksi di lokasi," ucap Soeryadi.
Baca juga: 5 Cara Membuat Lapis Surabaya agar Superlembut dan Harum
Untuk bisa membuat kasus menjadi terang, polisi juga tengah mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi, termasuk melihat rangkaian peristiwa melalui rekaman CCTV di sekitar lokasi.
"Sekarang kami masih melakukan penyelidikan, mencari saksi-saksi di lokasi kejadian, termasuk memeriksa CCTV di sekitar TKP," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.