SURABAYA, KOMPAS.com- Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur Sjamsul Arief meminta para orangtua rutin mengecek kondisi anak mereka.
Hal itu menyusul meninggalnya 13 anak di Surabaya dan Malang, Jawa Timur akibat kasus gagal ginjal akut misterius.
Baca juga: 13 Anak di Surabaya dan Malang Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut Misterius
Sjamsul mengatakan, salah satu yang harus diteliti oleh orangtua adalah mengenai kondisi kencing anak.
"Anak dengan berat 10 kg air kencingnya sebanyak 30cc. Bila anak tidak buang air kecil selama enam jam, maka harus dilakukan observasi dan penelitian lebih lanjut," katanya, Kamis (20/10/2022), seperti dilansir Antara.
Dia juga mengingatkan para orang tua untuk tidak memberikan obat sirup.
"Kalau anak panas, jangan dikasih sirup. Jangan tiap jam dikasih obat. Dibawa ke dokter saja dulu. Nanti dikasih puyer supaya demamnya turun," kata dia.
Baca juga: Tak Sadarkan Diri 13 Hari, Pasien Anak di Aceh Alami Gagal Ginjal Akut
Sebelumnya Sjamsul membenarkan ada temuan 13 kasus anak meninggal dunia di Surabaya dan Malang karena gagal ginjal akut misterius.
"Yang meninggal ada 10 di Surabaya dan tiga di Malang (akibat gangguan gagal ginjal akut misterius)," kata Sjamsul.
Sebelumnya, dia menyebutkan, ada 24 kasus gangguan ginjal akut misterius di Jawa Timur.
Sebanyak 15 berada di Surabaya dan 9 lainnya di Malang.
Namun, dia tidak bisa memastikan apakah 24 anak tersebut merupakan warga Surabaya dan Malang saja atau ada pasien rujukan dari daerah lain.
Baca juga: Diduga Edarkan 1 Kilogram Sabu dan 1.000 Butir Ekstasi, Pengemudi Ojol di Surabaya Ditangkap
"Tidak tahu, itu data dari RSUD dr Soetomo dan RSUD Saiful Anwar. Karena dua rumah sakit tersebut yang bisa melakukan hemodialisa (terapi cuci darah) mungkin rujukan dari kabupaten atau kota lain," kata dia.
Sjamsul memastikan, anak-anak yang masih sakit telah mendapatkan perawatan di beberapa rumah sakit.
"Alhamdulillah sudah mulai membaik. Masih demam tapi sudah proses penyembuhan sudah observasi," katanya.
Sumber: Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.