MALANG, KOMPAS.com - Plt Direktur Utama Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang dr Kohar Hari Santoso angkat bicara terkait dugaan biaya pengobatan pasien tragedi Kanjuruhan tak lagi gratis.
Kabar ini kian santer terdengar setelah beredarnya surat nota dinas dari pihak rumah sakit yang menyebut, mulai 11 Oktober 2022, tak lagi menerima pasien baru tragedi Kanjuruhan.
Kohar menegaskan, biaya pengobatan pasien tragedi Kanjuruhan masih ditanggung pemerintah.
Hal itu berlaku untuk untuk pasien yang masih dirawat dan yang telah pulang tetapi harus kontrol di rumah sakit.
"Seluruh korban kasus Kanjuruhan yang kami rawat disini, yang sedang dirawat, maupun yang sudah dipulangkan, nanti kalau mau kontrol, itu sudah diberikan ketetapan dari pemerintah dari Pemprov Jatim, Ibu Gubernur, itu gratis," kata dr Kohar di RSSA Kota Malang, Senin (17/10/2022).
Soal surat nota dinas yang beredar, dr Kohar mengatakan, surat itu bukan untuk disebarkan kepada masyarakat, tetapi demi mempermudah koordinasi internal rumah sakit.
Menurutnya, pasien baru dari tragedi Kanjuruhan masih dilayani.
Namun, pasien harus menyertakan kelengkapan administrasi berupa surat keterangan dari Pemkab atau Pemkot Malang.
"Sekali lagi pasien baru yang menyatakan bahwa saya kasus Kanjuruhan, kasus baru yang sebelumnya tidak pernah kontak berobat ke fasilitas kesehatan, ini mohon dilengkapi dengan surat keterangan dari otoritas Pemerintah Kabupaten/ Kota setempat," katanya.
Saat ini, terdapat delapan pasien yang masih dirawat di RSSA Kota Malang. Dari jumlah itu, empat pasien masih dirawat intensif di ruang ICU dan empat lainnya di ruang high care unit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.