Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Rumah di Tulungagung Retak akibat Tanah Bergerak, Warga Ketakutan dan Mengungsi

Kompas.com - 13/10/2022, 19:15 WIB
Slamet Widodo,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Puluhan rumah di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengalami retak karena terdampak tanah gerak, Kamis (13/10/2022).

Akibatnya, sebagian warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Baca juga: Bencana Tanah Gerak Menimpa 17 Rumah di Tulungagung, 7 Rusak Parah

Puluhan rumah warga yang retak akibat tanah gerak tersebut, berada di Dusun Kalitalun Desa Tanggunggunung Kecamatan Tanggunggunung Tulungagung Jawa Timur.

Sebagian besar, rumah warga yang retak di bagian tembok hingga lantai, dan memanjang.

“Rumah saya yang retak di lantai sampai tembok, terus menjalar,” terang salah satu warga Desa Tanggunggunung Muselan di dalam rumahnya yang retak, Kamis (13/10/2022).

Baca juga: Di Tulungagung, KSAD Dudung Instruksikan Babinsa Cermati Kesulitan Warga

Tanah retak di wilayah tersebut, pertama kali terjadi pada, Minggu (9/10/2022) ketika hujan kerap mengguyur wilayah tersebut.

Semakin hari, retakan-retakan di dinding dan lantai rumah warga semakin melebar dan memanjang.

“Terjadi awal bulan ini, (Oktober) terdengar suara gemletak. Saya kaget dan saya lihat tembok retak. Awalnya kecil, tapi retakan sekarang telapak tangan miring masuk,” ujar Muselan.

Khawatir terjadi hal yang lebih parah, sejumlah warga memilih mengungsi ke rumah keluarga lainnya yang aman.

“Kalau malam kami menungsi. Khawatir kalau sampai parah,” ujar Muselan.

 

Pihak kecamatan menjelaskan, bencana tanah gerak di wilayah Tanggunggunung tersebut, terjadi di dua desa, yakni Desa Tanggunggunung dan Desa Ngepoh.

Di desa Tanggunggunung, rumah yang terdampak sebanyak 53 rumah 11 di antaranya retak parah. Sedangkan di desa Ngepoh sebanyak 8 rumah.

“Yang mengalami retak parah, sebanyak 11 rumah,” terang Camat Tanggunggunung Tulungagung Heru Junianto, di kantor kecamatan, Kamis (13/10/2022).

Baca juga: Warga Jatim Peraih Lencana Jer Basuki Mawa Beya Emas, Ada Pelajar hingga Penjaga Kawasan Pesisir

“Ada beberapa rumah yang sudah dikosongkan. Perabotan diamankan ke rumah saudaranya,” imbuhnya.

Saat ini, sebanyak 9 kepala keluarga yang terdiri dari 24 jiwa mengungsi di kantor kecamatan. Sedangkan warga lainnya menginap di rumah kerabatnya yang lebih aman.

“Kalau malam ada 9 kepala keluarga mengungsi ke kecamatan. Kalau siang kembali ke rumah sambil memantau,” ujar Heru Junianto.

Amblesnya tanah yang menyebabkan puluhan rumah warga retak-retak tersebut, dipicu curah hujan tinggi, hingga mengakibatkan tebing yang berada di belakang kawasan pemukiman tersebut mengalami longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Surabaya
Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Surabaya
Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Surabaya
Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Surabaya
Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Surabaya
Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com