Pihak keluarga mengetahui Cahayu menjadi salah satu korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan dari unggahan di media sosial Facebook.
"Ada orang yang menolong katanya terinjak-injak, ketemunya di RS Wava Husada, anak saya nomor satu lihat dari postingan Facebook, terus langsung ke Kanjuruhan," kata dia.
Ketika dirawat di RSUD Kanjuruhan, Cahayu menggunakan alat bantu pernapasan. Tubuhnya lemas, matanya merah sampai sekarang.
Baca juga: Menteri PUPR Beberkan 7 Rekomendasi Hasil Audit Stadion Kanjuruhan
Meski kondisi Cahayu membaik, kini putrinya masih bisa melihat dengan jelas diduga akibat terkena gas air mata.
"Tangannya masih susah digerakkan sama ingatannya masih terbatas dan buat melihat masih agak buram," kata Nurul pilu.
Seperti diketahui, sebanyak 132 orang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan usai laga antara Arema FC melawan Persebaya, Sabtu (1/10/2022).
Kemudian 576 orang mengalami luka ringan dan sedang dan 26 lainnya terluka berat.
Polisi telah menetapkan enam orang tersangka dalam tragedi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.