Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Panpel Arema FC Minta Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Diautopsi

Kompas.com - 11/10/2022, 19:38 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC, Abdul Haris, menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Timur, Selasa (11/10/2022).

Sebelumnya, Haris ditetapkan sebagai salah satu tersangka atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan lebih dari 100 orang.

Usai menjalani pemeriksaan, Haris mengatakan bahwa pihak kepolisian perlu melakukan autopsi terhadap jenazah korban tragedi Kanjuruhan sehingga penyebab kematiannya dapat dipastikan.

"Ya, itu untuk usut tuntas semua, biar clear semua harus diketahui penyebabnya," kata Haris, diwartakan oleh Antara, Selasa (11/10/2022).

Baca juga: Korban Tewas ke-132 dalam Tragedi Kanjuruhan Alami Gagal Napas Akut

Selain itu, Haris juga menginginkan para korban selamat menjalani pemeriksaan untuk mengetahui luka atau sakit yang mereka alami.

"Untuk para korban masih menderita sakit, ada yang matanya masih sakit, ada yang masih sesak," ujar Haris.

Haris pun menjelaskan, ketika terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, pihak panpel telah meminta seluruh petugas untuk membuka pintu stadion 15 sebelum pertandingan berakhir, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

"Pintu dibuka itu sesuai standar, tidak ada yang ditutup dan itu harus dibuktikan dengan membuka CCTV. Tidak ada (yang menyuruh menutup), tidak ada perintah untuk tutup," tegasnya.

Baca juga: Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 132 Orang

Menyinggung penembakan gas air mata oleh kepolisian, Haris mengatakan bahwa terdapat bermacam-macam gas air mata sehingga hal ini pun perlu diidentifikasi.

"Gas air mata itu kan jumlahnya bermacam-macam, itu bisa dideteksi dan ditemukan di lapangan. Kita ingin tahu dan diusut tuntas," katanya.

Haris berharap tragedi Kanjuruhan dapat diusut tuntas dan proses penyelidikannya pun berjalan lancar.

"Semoga semua segera dilancarkan, diusut sampai tuntas siapa yang melakukan karena ini tragedi kemanusiaan. Saya mohon kepada semuanya kepada pihak terkait agar segera diusut tuntas," pungkas Haris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Surabaya
Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Surabaya
Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Surabaya
ABK Tewas Terjatuh di Probolinggo

ABK Tewas Terjatuh di Probolinggo

Surabaya
Terbukti Selingkuh dan Telantarkan Keluarga, Polisi di Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat

Terbukti Selingkuh dan Telantarkan Keluarga, Polisi di Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat

Surabaya
Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Surabaya
Kepala Kesbang Jatim Jadi Penjabat Wali Kota Madiun

Kepala Kesbang Jatim Jadi Penjabat Wali Kota Madiun

Surabaya
Dokter RSUD Grati Jadi Korban Kecelakaan Moge di Probolinggo

Dokter RSUD Grati Jadi Korban Kecelakaan Moge di Probolinggo

Surabaya
Cerita Pilu Khotijah, Ibu Remaja Korban Tawuran Maut di Surabaya

Cerita Pilu Khotijah, Ibu Remaja Korban Tawuran Maut di Surabaya

Surabaya
Saksi Ungkap Kecelakaan Rombongan Harley-Davidson di Probolinggo, Moge Saling Bersenggolan

Saksi Ungkap Kecelakaan Rombongan Harley-Davidson di Probolinggo, Moge Saling Bersenggolan

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Ponsel Belum Ditemukan

Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Ponsel Belum Ditemukan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah, Saya Tidak Rida

Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah, Saya Tidak Rida

Surabaya
Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Surabaya
Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com