PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Moh. Kindi Arumi Purnama, remaja usia 16 tahun asal Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur meninggal dalam tragedi Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022 lalu.
Rumah dukanya didatangi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy pada Minggu (9/10/2022).
Saat kunjungan Muhadjir ke rumah duka, ayah korban yang bernama Subadri, menyebut bahwa anak sulungnya itu memang suka sepak bola sejak SD.
Korban saat itu berangkat bersama tujuh orang temannya. Subadri sendiri tak menyangka akan terjadi tragedi Kanjuruhan.
Baca juga: Presiden FIFA Sampai Berkaca-kaca Saat Berbicara Soal Tragedi Kanjuruhan
Sepengetahuannya, anaknya sudah pernah menonton pertandingan sepakbola secara langsung.
"Yang kedua ini kali terakhirnya almarhum menonton bola dan meninggal karena tragedi itu. Semoga tak ada lagi anak-anak jadi korban (event sepak bola). Anak saya izin ke ibunya saat hendak berangkat," ucap Subadri.
Subadri mengatakan, anaknya masih duduk di bangku kelas XI. Selain bersekolah, biasanya korban membantu ibunya berjualan.
"Saya harap kejadian ini tidak terjadi lagi. Karena kebanyakan yang menjadi korban ini adalah anak-anak di usia produktif seperti anak saya. Dan juga, saya harap hak-hak para korban bisa diberikan," harap Subadri.
Sementara itu, Muhadjir menyampaikan rasa dukanya kepada pihak keluarga korban. Ia mendoakan agar korban mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga diberi kesabaran dan keikhlasan.
Baca juga: Bupati Malang Janji Gratiskan Pengobatan Mata hingga Pendidikan Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan
Terkait pengobatan dan lain-lain untuk para korban tragedi itu. Muhadjir menegaskan pelayanan itu gratis dan ditanggung pemerintah.
"Gratis! Misal ada pungutan biaya mobil ambulan bisa diambil lalu dikembalikan ke ahli waris dan akan diganti oleh pemerintah setempat atau melalui kami nantinya. Kami juga memberikan trauma healing terhadap para korban maupun keluarganya," ujar Muhadjir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.