KOMPAS.com - Nur Saguwanto (19) adalah salah satu korban dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Meskipun berhasil selamat, namun kondisi Saguwanto mengalami luka berat.
Bahkan, dia mengaku sempat tak sadarkan diri lantaran sesak nafas saat gas air mata ditembakkan oleh aparat keamanan.
Pemuda asal Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen ini tak bisa mengingat secara jelas ketika insiden tersebut terjadi.
Begitu sadar, dia sudah menjalani perawatan medis di rumah sakit.
"Setelah gas air mata ditembakkan, saya sudah tidak ingat apa yang terjadi. Tiba-tiba saja sudah ada di rumah sakit saja. Namun bersyukurnya saya masih bisa selamat," kata dia.
Seingat dia, sebelum pingsan dirinya sempat berada di gate 11 tribun Stadion Kanjuruhan.
Saat itu, kondisi tribun penuh sesak dengan kerumunan orang.
"Saya masih sempat mengingat, banyak orang di tribun saya. Saat itu penuh sesak, di tengah-tengah dirangkul teman dan saya sudah nggak sadar lagi waktu itu," ucap dia.
Saat itu, Saguwanto mengaku tak berdaya karena merasakan sesak nafas akibat menghirup udara bercampur gas air mata saat tragedi Kanjuruhan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.