Terpisah, Koordinator suporter Bonek Mania Husin Ghazali mengatakan, kemenangan tim Persebaya melawan Arema FC pada Liga 1 Indonesia tidak ada artinya dibandingkan hilangnya nyawa manusia.
"Kami sangat menyesalkan dan prihatin atas kejadian ini. Semoga menjadi terakhir insiden seperti ini," katanya.
Menurut dia, rivalitas kedua tim hanya 90 menit di lapangan. Selebihnya, kedua kelompok pendukung ini merupakan saudara.
"Hanya 90 menit rivalitas itu, selebihnya kita semua saudara," terangnya.
Baca juga: Para Pengunggah Video Kanjuruhan yang Diperiksa Polisi, Sempat Upload Pintu Stadion Tertutup
Dia berharap ada evaluasi dari semua pihak atas kejadian tragedi Kanjuruhan.
"Harus ada evaluasi dan pembenahan untuk kemajuan sepakbola Indonesia," ucapnya.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya yang berakhir 2-3 untuk kemenangan tim berjuluk Bajul Ijo, Sabtu (1/10/2022).
Akibat insiden itu, sebanyak 131 orang tercatat meninggal dunia berdasarkan data Dinas Kesehatan Jatim hingga Selasa pukul 16.00 WIB.
Sementara 345 orang luka ringan, 67 orang luka berat, dan 58 orang masih dirawat di 25 rumah sakit di wilayah Kota Malang dan Kabupaten Malang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.