Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Keluarga Korban, Presiden Jokowi Janji Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 05/10/2022, 17:32 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022).

Jokowi ingin melihat langsung kondisi korban tragedi Kanjuruhan yang dirawat di rumah sakit tersebut.

Kedatangan Presiden disambut Wali Kota Malang Sutiaji, Plt Direktur RSSA Kota Malang dr Kohar Hari Santoso, dan tokoh lainnya.

Presiden bertemu dengan sejumlah keluarga korban yang meninggal dalam tragedi usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya tersebut.

Selain itu, Presiden Jokowi juga memastikan korban yang menjalani rawat inap mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik.

Jokowi juga sempat berbincang dengan korban yang dirawat dan keluarga mereka.

"Saya benar-benar ingin tahu akar masalah tragedi ini, sehingga ke depan bisa mendapat solusi terbaik," kata Jokowi di RSSA, Kota Malang pada Rabu (5/10/2022).

Baca juga: Jokowi soal Gambaran Persoalan Tragedi Kanjuruhan: Pintu Terkunci, Tangga yang Tajam, dan Kepanikan

Jokowi berpesan kepada korban dan keluarganya untuk tetap semangat dan segera sembuh agar bisa beraktivitas kembali. Kemudian, dia menyampaikan, seluruh biaya perawatan ditanggung pemerintah.

"Dan juga kita sampaikan sedikit santunan korban yang meninggal, tidak hanya pemerintah pusat, pemerintah Kota Malang dan Provinsi, Bank Jatim," katanya.

Jokowi juga berjanji kepada korban dan keluarganya untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan. Saat ini, Presiden telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

"Kenapa dibentuk tim pencari fakta independen karena kita ingin usut tuntas, tidak ada yang ditutupi, yang salah juga diberi sanksi, kalau masuk pidana dipidanakan," katanya.

Presiden telah meminta Mahfud secepatnya mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan.

"Sudah disampaikan Menko Polhukam, beliau minta satu bulan, tapi saya minta secepatnya," katanya.

 

Harapan keluarga korban tragedi Kanjuruhan

Salah satu keluarga korban, Defi Atok mengatakan, Presiden sudah berjanji mengusut tuntas para pelaku dalam tragedi Kanjuruhan. Janji itu disampaikan di hadapan keluarga korban.

"Presiden (Jokowi) mengatakan akan berjanji mengusut tuntas pelaku-pelakunya, itu saya lega, janjinya presiden saya tunggu. Harapannya oknum pelaku yang menembak (diusut tuntas), gas air mata itu seperti membunuh atau racun," kata Atok di Malang.

Atok kehilangan dua anak perempuannya, Natasha Debi (16) dan Nayla Debi (13), dalam tragedi Kanjuruhan. Saat itu, kedua anak Atok menonton dari tribune di dekat pintu 13 yang menjadi salah satu titik gas air mata dilontarkan.

"(Anak saya) adiknya (Nayla) kayak orang diracun (keluar busa), kakaknya (Natasha) hitam keluar darah sampai meninggal, sampai di bajunya darah, posisi tidak bisa menyelematkan diri karena masih kecil," katanya.

Baca juga: Komnas HAM: Korban Kanjuruhan Meninggal karena Kurang Oksigen dan Gas Air Mata

Atok tak mendampingi kedua anaknya menonton pertandingan derbi Jawa Timur itu karena masih bekerja. Ia baru mengetahui kedua anaknya menjadi korban saat hendak menjemput ke Stadion Kanjuruhan.

"Ada yang telepon sama saya (seseorang) 'anak kamu cepetan ke sini, anak kamu', tidak bilang meninggal, posisi di lorong VIP sudah di situ, terus saya bawa ke RS Wava Husada, adiknya juga di situ posisinya," kata pria asal Krebet, Kabupaten Malang, itu.

Peristiwa itu juga membuat Atok trauma dengan sepak bola.

"Ya trauma, dulu saya total Aremania, setelah kejadian ini (kemudian menangis) saya lihat Arema sudah capek, kecewa, TV saya pukul kalau ada sepak bola," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Surabaya
Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Surabaya
Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Surabaya
WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com