Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Korban Tewas Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan Ditemukan Tanpa Identitas

Kompas.com - 02/10/2022, 11:44 WIB
Imron Hakiki,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 18 korban tewas tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditemukan tanpa identitas, Sabtu (1/10/2022). Korban-korban itu saat ini dalam penanganan di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut, berdasarkan laporan dari Direktur Utama RSSA Malang, selain 18 korban jiwa itu, kemungkinan ada tambahan korban jiwa tanpa identitas yang akan dikirim ke sana.

"Korban-korban jiwa yang tanpa identitas akan disatukan di sana. Karena RSSA Malang relatif lengkap peralatan dan tim medis. Maka yang membutuhkan identifikasi dari jenazah yang belum ada atau tidak membawa identitas," kata Khofifah dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (02/10/2022) siang.

Baca juga: Khofifah Sebut Korban Jiwa Kerusuhan di Kanjuruhan Bertambah Jadi 129 Orang

Sementara itu, Khofifah mengatakan, untuk biaya perawatan korban yang dirawat di RSSA akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

"Selain itu, kami akan memberikan santunan uang senilai Rp 10 juta untuk korban tewas, dan Rp 5 juta untuk korban yang mengalami luka berat. Nanti Pemerintah Kabupaten Malang juga akan memberikan santunan," jelasnya.

Baca juga: Pasutri Aremania Tewas dalam Kerusuhan di Kanjuruhan, Anak Selamat Usai Ditolong Polisi

Laporan terbaru, total jumlah korban jiwa akibat peristiwa kerusuhan itu sebanyak 129 orang, dua orang di antaranya anggota polisi dan sisanya suporter Arema FC, Aremania.

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan maut itu bermula saat suporter merangsek turun ke lapangan dengan cara meloncati pagar usai pertandingan laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Mereka tidak terima atas kekalahan Arema FC dari Persebaya dalam pertandingan itu.

Jajaran keamanan pun berupaya menghalau suporter tersebut, namun gelombang suporter yang turun ke lapangan terus mengalir. Sehingga jajaran keamanan menembakkan gas air mata yang diduga menjadi pemicu tewasnya seratusan suporter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com