Salin Artikel

Fenomena Topi Awan di Gunung Lawu, Begini Penjelasan BMKG

Seorang petani di Desa Widoro Kandang, Kabupaten Magetan, Sadiyem mengaku, melihat awan berbentuk topi di puncak Gunung Lawu sejak Jumat (23/9/2022) pukul 05.00 WIB.

"Dari tadi itu mendungnya, dari jam lima sampai sekarang masih ada," kata Sadiyem di persawahan Desa Widoro Kandang, Jumat.

Warga Magetan lainnya, Suyanto juga melihat awan berbentuk topi di puncak gunung itu. Menurut Suyanto awan itu terlihat cukup lebar pada pukul 06.30 WIB.

"Mulai memudar jam 07:00 WIB tadi. Bentuk topi paling bagus jam 06:30 WIB," katanya. 

Prakirawan BMKG Juanda Agatha Mayasari mengatakan, awan yang menaungi Gunung Lawu bernama lentikularis.

Awan tersebut tumbuh di sekitar gunung atau dataran tinggi.

"Awan-awan ini mengindikasikan adanya turbulensi atau putaran angin secara vertikal yang cukup kuat. Awan tersebut berbahaya bagi penerbangan rendah," kata Agatha saat dikonfirmasi.

Agatha menambahkan fenomena awan lentikularis ini jarang terjadi dan hanya bersifat momentum atau terjadi pada waktu-waktu tertentu.

Fenomena tersebut menurutnya tidak mengindikasikan fenomena lain seperti akan datangnya gempa atau bencana besar lainnya. 

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/23/130407578/fenomena-topi-awan-di-gunung-lawu-begini-penjelasan-bmkg

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke