LUMAJANG, KOMPAS.com - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mulai memasuki musim kemarau. Akibatnya, beberapa kecamatan terancam mengalami krisis air bersih.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang memetakan ada lima kecamatan yang mulai terdampak musim kemarau tahun ini.
Baca juga: Harga Telur Ayam di Lumajang Capai Rp 31.000 Per Kg, Pengecer Mulai Berhenti Jualan
Di antaranya, Ranuyoso, Klakah, Randuagung, Gucialit, dan Kedungjajang. Setidaknya, ada 14 desa yang akan terdampak jika krisis air bersih benar terjadi di lima kecamatan itu.
Kasubid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang Yudi Cahyono mengatakan, lima kecamatan yang terdiri dari 14 desa itu merupakan hasil pemetaan sementara berdasarkan kondisi yang terjadi setiap tahun.
Namun, Yudi belum bisa memastikan krisis air bersih akan melanda kawasan itu tahun ini. Sebab, sebagian wilayah dataran di Lumajang masih sering diguyur hujan dengan intensitas sedang.
"Data sementara kajian kita ada lima kecamatan, bisa saja berubah, karena hujan juga masih turun, kalau lihat data tahun lalu ada tujuh kecamatan yang alami krisis," kata Yudi di kantornya, Rabu (25/8/2022).
Yudi menambahkan, pihaknya tengah melakukan kajian dan pemetaan ulang untuk memastikan wilayah mana saja yang akan mengalami krisis.
Sehingga, BPBD bisa mengajukan belanja tidak terduga (BTT) kepada Pemkab Lumajang untuk memberikan bantuan air bersih terhadap wilayah krisis.
Proses pemetaan akan rampung akhir bulan ini. Sehingga, proses pengajuan bisa segera dilakukan dan ditindak lanjuti.
"Kami targetkan akhir bulan selesai pemetaan, karena biasanya debit air akan mulai mengecil di bulan sembilan, jadi supaya bisa segera kita ajukan untuk bantuannya," tambah Yudi.
Baca juga: Rencana BPRD Lumajang Pasang Tapping Box di Resto hingga Hotel Terhambat, Ini Penjelasannya
Yudi menjelaskan, hujan dengan intensitas sedang yang masih mengguyur dataran tinggi seperti Kecamatan Candipuro, Pronojiwo, Gucialit, dan Senduro, bisa membuat kawasan yang biasanya dilanda krisis tak kekeringan.
"Yang akan kita drop bantuan nanti yang daerah krisis air bersih bukan kekeringan, artinya masih ada air tapi jumlahnya sedikit," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.