Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana BPRD Lumajang Pasang "Tapping Box" di Resto hingga Hotel Terhambat, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 23/08/2022, 21:40 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Program Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memaksimalkan potensi pajak daerah melalui pemasangan tapping box di resto, hotel, dan tempat hiburan mulai digarap oleh Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) Kabupaten Lumajang.

Sayangnya, alat yang sejak tiga bulan lalu disebut dalam proses pengerjaan, sampai sekarang belum siap dipasang.

Baca juga: Sekolah di Lumajang Dibobol Maling, 4 Laptop dan Uang Tabungan Siswa Raib

Ketua Komisi C DPRD Lumajang Hadi Nur Kiswanto mengatakan, rapat komisi bersama BPRD pada Mei 2022, menghasilkan kesepakatan bahwa alat yang diharapkan bisa memaksimalkan penarikan potensi pajak disiapkan dalam waktu tiga hingga empat bulan, tepatnya pada Agustus atau September 2022.

Namun, hingga akhir Agustus belum ada tanda-tanda alat tersebut siap.

"Tiga bulan lalu rapat dengan kita bersama Bank Jatim sudah sepakat akan selesai dalam waktu tiga sampai empat bulan, ini kan harapannya bisa memaksimalkan pajak yang masuk ke daerah," kata Hadi di kantornya, Senin (22/8/2022).

Sementara itu, BPRD Kabupaten Lumajang menjelaskan, terhambatnya realisasi pemasangan tapping box, karena pihaknya masih menunggu alat yang dibuat oleh Bank Jatim.

BPRD mengaku sudah menyiapkan 20 nama wajib pajak (WP) sesuai alat yang disanggupi pihak bank untuk dipasang di resto, hotel, dan tempat hiburan di Lumajang.

Kepala Bidang Pendataan BPRD Kabupaten Lumajang Feby Udiana menjelaskan, pihak bank sempat mengalami kendala dengan vendor yang mengerjakan tapping box. Sehingga, Bank Jatim mengganti vendor alat tersebut.

"Kita kan tinggal nunggu alatnya dari Bank Jatim, kemarin sempat ada kendala dengan vendornya, jadi mesti ganti vendor dan sekarang sedang dikerjakan," terang Feby.

Baca juga: Sering Diakali Pengusaha Restoran dan Hotel, BPRD Lumajang Siapkan 20 Tapping Box

Terpisah, Pemimpin bidang operasional Bank Jatim Lumajang Yudhistira Januar saat dikonfirmasi menolak memberikan tanggapan terkait progres pengerjaan tapping box di Lumajang.

"Silakan mengajukan surat permohonan interview resmi saja dulu, hal-hal yang terkait dengan tentang Bank Jatim jika ada pihak yang membutuhkan informasi bisa mengajukan permohonan informasi atau interview secara resmi, soalnya kan ada bagian-bagiannya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Surabaya
Gunung Semeru Alami Erupsi 2 Kali pada Jumat Pagi, Status Siaga

Gunung Semeru Alami Erupsi 2 Kali pada Jumat Pagi, Status Siaga

Surabaya
Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 Miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 Miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Surabaya
2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Surabaya
Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Surabaya
Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Surabaya
Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Surabaya
Isa Bajaj Laporkan Dugaan Kekerasan yang Menimpa Anaknya ke Polisi

Isa Bajaj Laporkan Dugaan Kekerasan yang Menimpa Anaknya ke Polisi

Surabaya
Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Surabaya
Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Surabaya
Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Surabaya
WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com