SURABAYA, KOMPAS.com – Penggalan foto dan video yang memperlihatkan terduga penjambret ditangkap dan dihakimi warga, menyebar di grup-grup WhatsApp.
Video berdurasi 30 detik itu menunjukkan warga menghakimi seorang pemuda hingga bonyok.
Tampak banyak warga lainnya yang ikut berkerumun serta menginterogasi pelaku dengan menggunakan bahasa adat Madura.
“Lakoh apa kakeh poh, ghik nyocoah ekoh, caknah nak-kanak ghik nyocoah. Iyeh lakar laggik kenning coco, ariah bedeh se ebueng gellek deggik sareh, wes mareh etemoh. (Mau ngapain kamu, masih mau nikam juga tadi, iya kata anak-anak tadi masih mau ngelawan mau nusuk, hampir kena tusuk. Ini tadi ada yang dibuang tadi cari, sudah ketemu),” kata warga dalam video tersebut.
Baca juga: Pikap Muatan Kardus Terbakar di Depan SPBU Bangkalan
Pria yang diduga penjambret itu mengunakan celana jin, hem hitam lengan panjang meminta air kepada kepala desa.
“Engkok mintaah ainggah Mak Bun.." (Saya minta air minum Pak Kades).
Sedangkan dalam video lainnya, tampak terduga pelaku sudah dalam kondisi terbaring tak berdaya di dekat tiang listrik.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan Ajun Komasir Polisi Bangkit Dananjaya membenarkan bahwa video viral itu terjadi di wilayah hukumnya, tepatnya di Kecamatan Sepulu, Bangkalan Madura. Jawa Timur.
“Iya itu benar, kejadiannya di Sepulu, kemarin, pelakunya ada dua,” kata Bangkit saat dikonfrimasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (24/8/2022).
Baca juga: PRT di Bangkalan Kabur Usai Curi Uang Majikan, Pelaku Ditangkap di Lumajang
Bangkit menegaskan bahwa kedua pelaku yang diduga menjambret tersebut kini sedang dalam penanganan tim medis di Puskesmas Kecamatan Sepulu.
“Enggak ada yang meninggal, dia pelaku jambret semalam masih di Puskesmas Sepulu,” terang Bangkit.
Bangkit belum bisa menjelaskan kornologi penjambret tersebut sampai dihajar massa.
“Salah satu dari mereka inisialnya M, kalau satunya saya kurang tahu, nanti ya,” pungkas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.