SURABAYA, KOMPAS.com - Mobil pikap yang terparkir di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura, terbakar, Rabu (17/8/2022).
Diduga, mobil pikap milik H Aziz, warga Jalan Sukun, Kecamatan Kamal, itu dilalap api lantaran korsleting listrik pada mobilnya.
Syafi’i (46), warga yang melihat langsung kejadian itu merasa khawatir karena api dan asap langsung menyelimuti mobil. Syafi’i sontak berteriak agar warga sekitar ikut membantunya.
Baca juga: Angin Puting Beliung di Bangkalan Rusak 70 Rumah hingga 2 Warga Terluka
"Ya, saya langsung lihat kebakaran itu. Saya bilang ayo cepat ambil air atau telepon petugas. Nanti pas merembet ke pom bensinnya," kata Syafi'i kepada Kompas.com.
Syafi’i saat itu panik. Sebab, tak ada satu orang pun yang berani mendekat.
Baca juga: Detik-detik Angin Kencang Porak-poranda 40 Rumah Warga di Bangkalan dalam Waktu 10 Menit
"Pemiliknya juga enggak berani mendekat, siapa yang berani, untung petugas cepat datang tadi," katanya.
Kepala Seksi Pemadaman dan Penyelamatan Satpol PP Bangkalan, Ortis Iskandar menjelaskan, informasi terkait insiden tersebut ia terima sekitar pukul 08.30 WIB. Saat itu, dirinya dan semua anggotanya tengah bersiap untuk mengikuti upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Alun-alun Bangkalan.
"Kejadian tadi sekitar pukul setengah sembilan ya, sedang persiapan HUT Kemerdekaan Indonesia ini," kata dia saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Pria yang akrab disapa Dadang itu menegaskan bahwa penyebab kebakaran terjadi karena adanya korsleting di mobil tersebut.
Adapun petugas yang diterjunkan sebanyak 10 anggota dan dua mobil pemadam kebakaran serta gabungan polisi dan TNI.
"Mobil itu sedang mengangkut kardus dan barang bekas, atau rop-porop (sebutan dalam bahasa Madura). Kerugian ditaksir sekitar Rp 20 juta," katanya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Hanya saja, pengendara yang hendak melintas di jalan tersebut diminta untuk putar balik atau memilih jalur alternatif.
"Tidak ada korban jiwa dan sekarang sudah padam dan selesai," pungkas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.