LUMAJANG, KOMPAS.com - Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyatakan, kondisi lembaga permasyarakatan (lapas) di wilayahnya telah melebihi kapasitas atau overload.
Meski demikian, menurutnya, kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Lumajang melainkan juga hampir di semua daerah.
Untuk itu, Thoriq mengatakan, perlu upaya untuk mewadahi semua warga binaan.
Baca juga: Bebas Setelah Dapat Remisi Kemerdekaan, 3 Napi di Lumajang Ditangkap Lagi
"Benar bahwa tempatnya overload, tapi masih pada posisi layak untuk dihuni dan tetap masih manusiawi. Saya kira tidak hanya di Lumajang, banyak tempat juga kelebihan," ungkap Thoriq, Rabu (17/8/2022).
Kondisi lapas yang overload ini sebelumnya disampaikan Kasi Kamtib Lapas Kelas IIB Lumajang Faudi Anwar Soeharto.
Ia menyebutkan, kapasitas maksimal lapas idealnya hanya 249 orang. Namun, banyaknya narapidana membuat lapas sekarang dihuni 717 orang.
Satu kamar besar diisi 54 orang, sedangkan kamar kecil dihuni 20 orang. Hal ini membuat para napi harus tidur berdempetan.
"Kondisi lapas kita sekarang sudah overload, harapannya ada pembangunan agar napi tidak lagi tidur berdempetan di sel yang ada sekarang," kata Faudi.
Baca juga: Cerita Penjual Bendera di Lumajang, Raup Untung Berlimpah Tahun Ini
Dalam kesempatan itu, Bupati Thoriqul turut menyerahkan remisi hari kemerdekaan RI untuk 510 napi di Lapas Kelas IIB Lumajang.
Sebanyak 510 napi tersebut dianggap telah memenuhi syarat untuk menerima remisi pengurangan masa tahanan tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.