Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teriakan ‘Puan Maharani Presiden’ Menggema Saat Rapat, Ketua DPC PDI-P Nganjuk: Itu Aspirasi Kader

Kompas.com - 14/08/2022, 17:18 WIB
Usman Hadi ,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Pekikan ‘Puan Maharani Presiden’ beberapa kali terdengar dalam rapat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (14/8/2022).

Ketua DPC PDI-P Kabupaten Nganjuk, Tatit Heru Tjahjono, menyebut hal itu merupakan aspirasi kader partai.

“Aspirasi dari kader seperti itu,” ujar pria yang juga menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nganjuk tersebut, Minggu.

Baca juga: Teriakan Puan Maharani Presiden Menggema Saat Rapat PDI-P di Nganjuk

Tatit menegaskan, meskipun aspirasi kader DPC PDI-P Kabupaten Nganjuk menginginkan Puan Maharani maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, namun pihaknya menyerahkan keputusan akhir ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P.

“Apapun keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat, DPC (PDI-P) Nganjuk ini siap untuk melaksanakan, tunduk, patuh pada aturan apa yang ditetapkan menjadi rekomendasi DPP,” sebut Tatit.

Kendati demikian, Tatit yakin aspirasi dari para kader ini akan didengar oleh segenap pengurus DPP PDI-P, termasuk Ketua Umum (Ketum) DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri.

“Nanti kan mereka akan mendengar aspirasi dari kader, aspirasi dari masyarakat, tentunya itu akan menjadi bahan pertimbangan semua,” beber Tatit.

Baca juga: Terjerat Kasus Dugaan Korupsi, Mantan Kades di Nganjuk Ditahan Kejari

Namun sekali lagi, Tatit menegaskan pihaknya bakal mematuhi dan menjalankan keputusan final dari DPP PDI Perjuangan.

“Aspirasi dari kader seperti itu (menginginkan Puan maju di Pilpres). Tapi sekali lagi kita tegak lurus dengan keputusan Dewan Pimpinan Pusat siapapun nanti yang direkomendasikan,” tuturnya.

Sementara itu, Tatit menjelaskan rapat kali ini diperluas tidak hanya diikuti anggota dan pengurus DPC PDI-P Kabupaten Nganjuk, melainkan juga pengurus DPD PDI-P Jawa Timur dan DPP PDI-P.

Rapat ini bertujuan untuk konsolidasi dan menentukan strategi pemenangan di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Ya ini kita akan (merumuskan) strateginya, strategi kemenangan ini nanti masih kita bahas, dan nanti kita langsung sosialiasi ke PAC-PAC sampai ke ranting-ranting strateginya. Nanti itu ada teknisnya,” jelas Tatit.

Baca juga: Ditabrak Motor Thunder yang Terbakar, Kios BBM di Nganjuk Ludes

Diberitakan sebelumnya, pekikan ‘Puan Maharani Presiden’ dalam rapat DPC PDI-P Kabupaten Nganjuk pertama kali terdengar dari Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Whisnu Sakti Buana.

Whisnu meminta peserta rapat memekikkan ‘presiden’ saat dirinya menyebutkan nama Puan Maharani.

“Puan Maharani,” pekik Whisnu.

“Presiden!,” jawab peserta rapat dengan kompak.

Untuk diketahui, Puan Maharani merupakan putri dari Ketum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri yang kini menjabat sebagai Ketua DPR RI. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com