SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, ada unsur premanisme dalam konflik antara warga Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember, dengan warga Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.
Menurutnya, kondisi tersebut harus segera dihentikan sehingga tidak terus menimbulkan keresahan di antara warga kedua wilayah.
"Karena yang menimbulkan ketidaktenangan di sana adalah adanya premanisme yang sering muncul pada musim panen. Potensi premanisme sering muncul di musim panen," kata Khofifah dalam keterangan resmi, Rabu (10/8/2022).
Baca juga: Soal Kasus Pembakaran Rumah, Warga Jember dan Banyuwangi Duduk Bersama Cari Solusi
Karena itu, Khofifah meminta Bupati Jember dan Bupati Banyuwangi bersama Forkopimda kedua daerah agar dapat menghapus segala bentuk premanisme secara permanen.
Menurut Khofifah, akar masalah dalam konflik tersebut ternyata adalah soal kepemilikan kebun kopi.
"Yang sering terjadi konflik kepentingan ketika panen kopi, terdapat warga yang tidak mengelola kebun ikut memanen hasil kebun kopi," jelasnya.
Baca juga: Soal Pembakaran Rumah di Jember, Khofifah: Akar Masalahnya adalah Kepemilikan Kebun Kopi
Pihaknya mengaku telah merumuskan solusi permanen dan strategis atas permasalahan tersebut, salah satunya meminta kepada Kepala Perhutani Jember untuk mempersiapkan data terkait status kepemilikan lahan dan kepemilikan kebun kopi.
Hal tersebut dianggap penting untuk memberikan kepastian hukum dan pemahaman kepada warga di kedua wilayah tersebut.
Selain itu, area hutan yang sudah ditanami kopi saat ini, yakni di Desa Mulyorejo, bisa diusulkan sebagai kawasan yang masuk kategori perhutanan sosial agar memberi manfaat yang besar serta kepastian hukum bagi masyarakat pengguna lahan.
Sebelumnya diberitakan, sekitar tujuh rumah dan tujuh kendaraan di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, dibakar oleh sekelompok orang pada Sabtu (30/7/2022).
Sebanyak 15 orang telah ditetapkan sebagai tersangka pembakaran rumah dan kendaraan. Enam di antaranya masih berstatus buronan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.