Kata Bhagas, Pesulap Merah maupun Gus Samsudin saat itu sama-sama didukung oleh sejumlah orang yang mengatasnamakan sebuah ormas keagamaan.
“Bahkan ormasnya juga ormas yang sama. Dan terbukti setelah kemarin malam kami bersama pihak GP Anshor Blitar mengusut asal usul ormas itu terrnyata yang satu pihak berasal dari Lampung dan yang di belakang Pesulap Merah berasal dari Tulungagung,” jelasnya.
Menurut Bhagas, warga dan pamong Desa Rejowinangun yang berniat melerai kemungkinan terjadinya konflik fisik akhirnya menjadi korban.
Baca juga: Polres Blitar Kerahkan Satu Peleton Personel untuk Jaga Padepokan Gus Samsudin
“Kami juga tidak terima dengan salah satu unggahan Gus Udin di YouTube di mana ada ujaran bahwa kalau sampai terjadi apa-apa maka akan dihabisi warga. Jadi warga merasa diseret pada perseteruan keduanya,” jelasnya.
Sementara itu, pengacara Gus Samsudin, Priarno menolak memberikan komentar terkait perseteruan tersebut.
“Mohon maaf untuk saat ini kami no comment dulu ya. Pada saatnya nanti kami akan sampaikan pernyataan,” ujarnya sembari membenarkan akan adanya mediasi antar pihak oleh Kepolisian Resor Blitar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.