Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penggerebekan Rumah Jagal Anjing di Surabaya, Sempat Didatangi 3 Orang Mengaku Pembeli

Kompas.com - 01/08/2022, 21:13 WIB
Muchlis,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

"Petugas bilang (karena) bapak melanggar menyiksa hewan satwa yang dilindungi," kata S.

Baca juga: Pengakuan Pemilik Rumah Jagal Anjing di Surabaya, Sudah Puluhan Tahun Beroperasi

Suaminya tak terima karena petugas datang dalam jumlah banyak dan tiba-tiba pada dini hari. 

"Suamiku bilang, 'Pak, saya salah apa? Kok sampai begini, saya bukan teroris lho, Pak. Ayo tunjukan surat penangkapannya mana'," beber S menirukan ucapan suaminya.

Petugas langsung masuk ke lantai dua rumah dan membawa empat ekor anjing di dalamnya. Mereka juga meminta anak laki-laki S dan menantunya, serta LM dibawa ke Mapolrestabes Surabaya

S mengaku syok saat mengetahui hal tersebut. 

"Pas waktu bapak ini sama dua anak-anakku dibawa, saya lemes, salah apa kita ini. Kita nggak merugikan orang lain, bukan pencuri, bukan teroris kok harus berurusan dengan polisi," cetus dia.

Sejumlah pertanyaan pun disampaikan kepada LM dan dua anaknya, mulai dari alat yang digunakan untuk menyembelih hingga pasokan anjing tersebut. 

Baca juga: Lurah Mengaku Tak Pernah Dapat Aduan Soal Rumah Jagal Anjing di Surabaya

S pun mulai curiga bahwa tiga pembeli yang datang pada malam sebelumnya adalah petugas kepolisian.

Sementara itu, LM mengaku dirinya dengan anaknya berada di Polrestabes Surabaya sekitar 3 jam.

"Sebentar saya di sana, karena penyidik juga kebingungan. Laporan yang mereka terima kami sehari sampai 40 ekor yang jagal dan dianiaya. Padahal kami nyembelihnya biasa kayak nyembelih kambing, tanpa dianiaya," papar LM.

LM menuturkan bahwa satu ekor anjing saja baru habis dalam waktu empat hari karena dagingnya tak habis dibeli. 

Baca juga: Rumah Jagal Anjing di Surabaya Digerebek Polisi dan Pecinta Satwa, Sudah Beroperasi Selama 40 Tahun

Ia juga mengungkapkan, dalam waktu satu minggu hingga sebulan bisa tak mengolah daging anjing sama sekali jika sedang sepi. 

LM dan anaknya pun diminta pulang oleh penyidik. 

"Sekarang atas dasar apa saya melanggar, saya jualan ini nggak buka warung, cuma di rumah dan anjingnya saya taruh di atas. Kenapa saya taliin biar tidak menggangu tetangga saya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Surabaya
Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Surabaya
Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Surabaya
Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Surabaya
Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Surabaya
Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Surabaya
Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com