Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bayi di Jombang Meninggal di Tengah Persalinan, Sang Ayah: Dipaksa Lahir Normal

Kompas.com - 01/08/2022, 14:44 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Warga di Jombang, Jawa Timur mengeluhkan pelayanan persalinan di RSUD Jombang, Jawa Timur yang berujung meninggalnya seorang bayi.

Kekecewaan keluarga pasien tersebut dicurahkan melalui Twitter oleh akun @MinDesiyaa, Minggu (31/7/2022).

Baca juga: Polres Jombang Hentikan Kasus Polisi Bertamu ke Rumah Istri Anggota TNI hingga Larut Malam

Bayi adik sepupu meninggal

Pemilik akun menuturkan peristiwa menyesakkan yang dialami adik sepupu dan istrinya.

Dalam curahan kekecewaan yang diunggah, pemilik akun menyebutkan, pasangan adik sepupu dan istri sebagai Feri dan Ria.

Karena diduga terjadi kesalahan saat persalinan, anak pertama dari adik sepupu dan istrinya meninggal dunia di tengah persalinan.

"Haloo aku akan bikin thread pengalaman istri adik sepupuku yg melahirkan diRSUD KABUPATEN JOMBANG karena, aku berbagi di sini agar tidak ada lagi yang mengalami kejadian yang dialami adikku ... " Demikian tulis akun @MinDesiyaa, mengalami curahan kekecewaannya di Twitter.

Baca juga: Terekam CCTV, Pencuri Masuk Ruang SMP di Jombang, Uang Jutaan untuk Santunan Anak Yatim Raib

Cerita pilu yang dialami Feri dan Ria dialami saat menjalani persalinan di RSUD Jombang, Kamis (28/7/2022).

Awalnya, Ria yang tengah hamil 9 bulan mengalami kontraksi sejak Rabu (27/7/2022) malam.

Lalu pada Kamis (28/7/2022) dini hari, istri dari adik sepupunya dibawa ke Puskesmas terdekat, didampingi ibunya.

Setelah menjalani observasi di Puskesmas Sumobito, pasien yang akan melahirkan tersebut dirujuk ke RSUD Jombang.

"Sesampainya di rumah sakit perawat Pukesmas sudah memberikan surat rujukan tersebut agar Ria segera ditangani operasi," tutur akun @MinDesiyaa.

Baca juga: Kasus Polisi Digerebek Warga di Jombang Diselesaikan secara Kekeluargaan, Ini Penjelasannya

Namun, lanjut dia, petugas kesehatan di RSUD Jombang menolak rujukan dari Puskesmas yang menyatakan perlu dilakukan persalinan dengan cara operasi.

Petugas persalinan RSUD Jombang tetap meminta agar pasien menjalani persalinan secara normal, sekaligus menolak harapan pasien.

"Ria yg saat itu memang sudah tidak kuat menolak saran lahiran normal dari rumah sakit, tp pihak rumah sakit tetap memaksa dan pada akhirnya Ria mau tidak mau mengikuti prosedur rumah sakit," tulis akun tersebut.

Baca juga: Oknum Wartawan di Jombang 4 Tahun Cabuli Anak Tiri, Korban Sempat Takut Pulang

 

Cerita selanjutnya, persalinan dengan proses normal yang ditangani petugas RSUD Jombang memunculkan masalah.

Kepala bayi keluar lebih dulu. Namun pada proses berikutnya, bagian badan bayi tak bisa keluar hingga akhirnya sang bayi meninggal dunia.

Berbagai upaya petugas medis yang menangani persalinan, tak mampu mengeluarkan badan bayi melalui jalan kelahiran.

Bayi meninggal dunia di tengah proses persalinan dengan kondisi kepala di luar, sedangkan badan bayi masih berada di dalam.

"Namun semua itu gagal dan pada akhirnya dokter mengambil jalan untuk memotong kepala bayi karena bayi sudah meninggal karena terlalu lama terjepit lehernya. Setelah dipotong leher kembali dijahit dan bayi dikebumikan dengan layak oleh ayahnya," ungkap akun @MinDesiyaa.

Baca juga: Lagi, 1 Simpatisan Anak Kiai Jombang Ditetapkan Tersangka, Pelaku Lempari Polisi dengan Batu dan Pasir

Penjelasan orangtua bayi

Berdasarkan penulusuran, cerita memilukan itu dialami pasangan Yopi Widianto (26) - Rohma Roudotul Jannah (29).

Pasangan itu tinggal di Dusun Slombok, Desa Plemahan, Kecanatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Yopi, ayah sang bayi, membenarkan narasi cerita pilu yang dia alami, sebagaimana telah beredar di Twitter.

Dia menuturkan, bayi yang meninggal di tengah proses persalinan merupakan anak pertama.

"Ini anak pertama. Dulu awal pendemi, istri saya sempat hamil tapi keguguran," kata Yopi kepada Kompas.com, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Tak Hanya Cabuli Anak Tiri, Oknum Wartawan di Jombang Sering Merekam Saat Korban Mandi

Dia mengungkapkan, usia kandungan istrinya saat dibawa ke RSUD Jombang masuk pada usia 9 bulan.

Sejak hamil, kata Yopi, bidan maupun dokter yang memeriksa istrinya, sudah memberikan informasi jika persalinan perlu dilakukan dengan cara operasi.

Demikian pula, saat Puskesmas memutuskan untuk merujuk pasien ke RSUD Jombang.

Namun, menurutnya, istrinya dipaksa melahirkan secara normal.

"Kalau (rujukan) dari Puskesmas sih begitu (operasi sesar), kata istri saya karena waktu di Puskesmas saya tidak ada. Tapi oleh rumah sakit tetap dipaksa menjalani kelahiran (persalinan) normal," kata Yopi.

Baca juga: Anak Kiai di Jombang Terdakwa Kasus Pencabulan Santri Tunjuk Gede Pasek Jadi Kuasa Hukum

 

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Jawa Timur.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Jawa Timur.
Penjelasan rumah sakit

Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Jombang, Vidya Buana mengatakan, pihaknya melakukan persalinan normal karena saat itu kepala bayi sudah berada di pangkal panggul.

Hasil observasi tim medis juga tidak mengharuskan persalinan dilakukan dengan operasi sesar.

Apalagi, kata Vidya, kondisi pasien juga sangat layak untuk menjalani persalinan normal tanpa harus dengan operasi sesar.

"Dasar kenapa tidak dilakukan SC (operasi sesar), bahwa saat si ibu datang, kepala (bayi) sudah masuk ke dasar panggul. Dan buktinya, kepala bayi bisa lahir dengan lancar waktu itu," ujar dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.

Baca juga: Kemenag Jatim: Aktivitas Belajar Mengajar di Pesantren Shiddiqiyah Jombang Kondusif

Namun, lanjut dia, persoalan muncul saat persalinan berlangsung. Kelahiran bayi yang diawali dengan keluarnya kepala, tidak berjalan mulus.

Badan bayi tidak bisa didorong keluar hingga sang bayi meninggal dunia.

Dia menyatakan, proses penanganan persalinan normal berujung kematian sang bayi, sudah dilakukan sesuai prosedur.

Namun, kecelakaan terjadi saat persalinan sedang berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com