Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Penjualan Barang Sitaan Satpol PP Surabaya Seret 6 Terduga Pelaku Lain

Kompas.com - 29/07/2022, 20:26 WIB
Achmad Faizal,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - F, oknum petinggi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya, Jawa Timur, yang menjadi tersangka kasus korupsi penjualan barang sitaan berencana melaporkan pihak lain yang diduga juga ikut terlibat dalam penjualan barang sitaan itu.

Pelaporan tersebut rencananya akan dilakukan pada Senin (1/8/2022) di Kejaksaan Negeri Surabaya.

"Ada sekitar 6 orang yang akan kami laporkan. Kami sudah kumpulkan bukti-buktinya," kata pengacara F, Abdurrahman Saleh, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (29/7/2022).

Baca juga: Oknum Petinggi Satpol PP Surabaya Resmi Ditetapkan Tersangka, Diduga Jual Barang Hasil Penertiban

6 orang tersebut sebagian terlibat langsung, sebagian lagi turut serta.

"Bahkan, ada sebagai pihak yang memberikan perintah," jelasnya.

Namun, dia enggan menyebut siapa saja 6 orang yang akan dilaporkan tersebut. Dia hanya menyebut, seharusnya 6 orang ini lebih layak dijadikan tersangka lebih dulu daripada kliennya.

Baca juga: Oknum Satpol PP Surabaya Jadi Tersangka Jual Barang Penertiban, Eri Cahyadi: Pelanggaran Berat

"Klien saya melakukan tindakan seperti itu kan ada perintah. Kalau tidak ada perintah kan tidak mungkin melakukan hal itu," tegasnya.

Bahkan, dia menyebut, F tidak menikmati hasil penjualan hasil sitaan dalam kasus tersebut.

"Justru orang-orang inilah yang menikmati hasilnya," jelas Abdurrahman.

F ditetapkan tersangka berdasarkan Surat Perintah Nomor: Print-05/M.5.10/Fd.1/07/2022 tanggal 13 Juli 2022.

"Bahwa tersangka pada sekitar Bulan Mei diduga menjual barang bukti hasil kegiatan penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Surabaya yang berada di Gudang Satpol PP Kota Surabaya Jalan Tanjungsari No. 11-15 Surabaya kepada pihak lain senilai sekitar Rp 500 juta," jelas Kajari Surabaya, Danang Suryo Wibowo dalam keterangan resminya, Kamis (14/7/2022).

Danang menambahkan, tersangka dijerat Pasal 10 huruf a, Pasal 10 huruf b jo Pasal 15 jo Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah menjadi UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pabrik Kerupuk di Magetan Ludes Terbakar, Sempat Terdengar Ledakan

Pabrik Kerupuk di Magetan Ludes Terbakar, Sempat Terdengar Ledakan

Surabaya
Ditunjuk Jadi Pj Bupati Jombang, Kepala BIN Sulawesi Barat Pulang Kampung

Ditunjuk Jadi Pj Bupati Jombang, Kepala BIN Sulawesi Barat Pulang Kampung

Surabaya
Petaka Kegiatan Karnaval di Malang, Pikap Bawa Konsumsi Tabrak Peserta, Satu Orang Tewas

Petaka Kegiatan Karnaval di Malang, Pikap Bawa Konsumsi Tabrak Peserta, Satu Orang Tewas

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 26 September 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 26 September 2023 : Cerah Sepanjang Hari

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 26 September 2023: Pagi dan Sore Cerah

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 26 September 2023: Pagi dan Sore Cerah

Surabaya
Kebakaran Rumah dan Kandang di Lamongan, 10 Kambing Mati Terpanggang

Kebakaran Rumah dan Kandang di Lamongan, 10 Kambing Mati Terpanggang

Surabaya
Hari Pertama Menjabat, Pj Bupati Probolinggo Minta ASN Batasi Komentar di Medsos

Hari Pertama Menjabat, Pj Bupati Probolinggo Minta ASN Batasi Komentar di Medsos

Surabaya
Pemkot Surabaya Janji Perbaikan Rumah Terdampak Kebakaran akibat Bakar Pohon Selesai 10 Hari

Pemkot Surabaya Janji Perbaikan Rumah Terdampak Kebakaran akibat Bakar Pohon Selesai 10 Hari

Surabaya
Tak Lagi Jabat Bupati dan Wabup Jombang, Mundjidah Fokus ke PPP, Sumrambah Bertani

Tak Lagi Jabat Bupati dan Wabup Jombang, Mundjidah Fokus ke PPP, Sumrambah Bertani

Surabaya
Pria Nganjuk yang Ceburkan Diri ke Sungai Brantas Ditemukan Meninggal

Pria Nganjuk yang Ceburkan Diri ke Sungai Brantas Ditemukan Meninggal

Surabaya
Susanto Dokter Gadungan Minta Dihukum Ringan, Alasannya Jadi Tulang Punggung Keluarga

Susanto Dokter Gadungan Minta Dihukum Ringan, Alasannya Jadi Tulang Punggung Keluarga

Surabaya
Tangis Haru Keluarga Sambut Kepulangan Mundjidah Usai Tak Jabat sebagai Bupati Jombang

Tangis Haru Keluarga Sambut Kepulangan Mundjidah Usai Tak Jabat sebagai Bupati Jombang

Surabaya
10 Hektar Lahan Kawasan Wisata Gunung Budheg Tulungagung Terbakar

10 Hektar Lahan Kawasan Wisata Gunung Budheg Tulungagung Terbakar

Surabaya
Taman Nasional Baluran Situbondo Ditutup karena Kebakaran

Taman Nasional Baluran Situbondo Ditutup karena Kebakaran

Surabaya
Hasil Otopsi Jenazah di Kebun Tebu Situbondo, Sidik Jari Rusak

Hasil Otopsi Jenazah di Kebun Tebu Situbondo, Sidik Jari Rusak

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com