LUMAJANG, KOMPAS.com - Kabupaten Lumajang menduduki peringkat empat besar jumlah hewan ternak terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur.
Namun, Pemkab Lumajang dinilai belum serius menyikapi penyebaran PMK di wilayah itu. Pasalnya, sejak 27 Juni, vaksinasi PMK di Lumajang belum mencapai 2.000 dosis.
Baca juga: 8.000 Dosis Vaksin PMK di Lumajang Ditarik Lagi, Ini Penyebabnya
Hal itu membuat Pemkab Lumajang sebagai daerah dengan jumlah vaksinasi terendah di Jawa Timur.
Padahal, Kabupaten Lumajang memperoleh jatah 10.000 vaksin PMK untuk didistribusikan ke 301.888 hewan ternak yang belum terpapar PMK.
Diketahui, jumlah populasi hewan ternak jenis sapi, kerbau, kambing, dan domba, di Lumajang sebanyak 310.618 ekor. Sebanyak 8.730 ekor diidentifikasi terpapar PMK.
Rinciannya, 8.131 ekor sapi terkonfirmasi sakit, 786 ekor dinyatakan sembuh, 123 ekor mati, enam ekor potong paksa, dan enam ekor dijual pemiliknya.
Sedangkan hewan ternak jenis kambing 300 ekor sakit dan 47 ekor sembuh. Kerbau 243 ekor sakit, 15 ekor sembuh. Domba 56 ekor sakit, tujuh ekor sembuh.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Kabupaten Lumajang Hairil Diani mengatakan, lambatnya vaksinasi PMK disebabkan tim kesehatan hewan di lapangan kesulitan menemukan ternak yang sehat.
"Kami kesulitan menemukan sapi yang sehat untuk dilakukan vaksinasi," kata Hairil di kantornya, Rabu (20/7/2022).
Kesulitan yang dialami petugas kesehatan hewan diyakini karena amburadulnya proses pendataan PMK sejak pertama kali menjangkiti ternak di Lumajang tiga bulan lalu.
Sebab, layanan call center PMK yang disediakan Pemkab Lumajang untuk menerima aduan peternak juga kurang efektif.
"Warga lebih suka layanan langsung dari petugas, jadi kami door to door," tambahnya.
Beredar kabar, Pemkab Lumajang juga melakukan pembatasan jumlah vaksin bagi setiap desa hanya 25-27 dosis saja.
Baca juga: Vaksinasi PMK Lumajang Terendah di Jatim, Dinas Pertanian: Ada Penolakan dari Peternak
Namun, Hairil tegas membantah kabar tersebut. Menurutnya, pemerintah tengah dikejar target penyelesaian 2.000 dosis vaksin PMK pada tahap pertama.
"Tidak ada pembatasan seperti itu, kami juga sedang berupaya keras menyelesaikan 2.000 dosis untuk tahap pertama," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.