Dalam waktu dekat, pihaknya akan turun ke Desa Meddelan untuk menemui guru SDN Meddelan, pihak desa, hingga tokoh masyarakat untuk membicarakan masalah tersebut.
"Sebenarnya upaya itu adalah upaya kita bersama. Tidak bisa hanya kita (Dinas Pendidikan) sendiri, nanti kita akan mendekati tokoh-tokoh masyarakat di sana, nanti akan saya telepon kepala desanya, minta tolong, kan begitu," kata dia.
Baca juga: Tak Ada Murid Baru, SDN Sugihan 3 Tak Akan Digabungkan dengan Sekolah Lain
"Masalahnya ini kan tidak bisa dipaksa. Anak-anak mau sekolah itu kan tidak bisa dipaksa, sebagian di sana, kan tidak bisa. Tapi nanti kita coba lah," lanjutnya.
Meski belum memiliki siswa baru, Dinas Pendidikan, lanjut Agus, belum mau berspekulasi untuk membicarakan kemungkinan penutupan SDN Meddelan.
Pihaknya sebisa mungkin akan melakukan berbagai pendekatan agar sekolah yang dulu sempat dihuni banyak siswa tersebut kembali ramai.
"Ditutup kan ada prosesnya, apalagi di sana masih ada siswanya, kan tidak langsung ditutup, masih harus ada kajian dan lain-lain," tuturnya.
"Makanya ini kita pelan-pelan dulu, kita akan menghubungi tokoh masyarakat, bukan cuma saya, kepala sekolah, guru-guru juga harus ambil peran," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.