SUMENEP, KOMPAS.com - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Meddelan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tidak memiliki siswa baru pada tahun ajaran baru 2022.
Kepala SDN Meddelan, Sufiyati mengatakan, hingga masa pendaftaran penerimaan siswa baru berakhir, tak ada satu siswa pun yang mendaftar di sekolah itu.
"Bahkan, sampai dengan hari pertama masuk sekolah hari ini, tidak ada siswa baru yang masuk ke (SDN Meddelan) ini," kata Sufiyati saat dihubungi, Senin (18/7/2022).
Baca juga: Sekolah Disegel Pemilik Tanah, Siswa SDN Rek Kerrek 4 Pamekasan Belajar di Rumah Warga
Sufiyati menjelaskan, pihak sekolah sudah berusaha maksimal menjaring siswa. Usaha tersebut di antaranya mulai dari menemui para tokoh masyarakat, pemerintah desa hingga merencanakan program tahfiz.
Namun, seluruh upaya itu dianggap belum berhasil saat banyak anak-anak sekolah di Desa Meddelan memilih sekolah ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) di bawah naungan Kementrian Agama.
Kini, SDN Meddelan hanya memiliki sebanyak 13 orang siswa yang masing-masing satu orang di Kelas II, satu orang di Kelas III, tiga orang di kelas IV, empat orang di kelas V, dan empat orang di kelas VI.
Di tengah keterbatasan siswa tersebut, Sufiyati berharap ke depan sekolah yang pernah memiliki banyak siswa tersebut kembali maju.
Apalagi, dari segi fasilitas hingga tenaga pengajar, SDN Meddelan, kata dia, tak kalah jika dibandingkan dengan sekolah dasar yang lain.
"Tentu berharap agar banyak siswa yang sekolah di (SDN Meddelan) ini. Kalau dari segi fasilitas dan tenaga pendidik, kita sangat memadai," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Saputra mengaku sudah menerima informasi mengenai tidak adanya siswa baru di SDN Meddelan, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan turun ke Desa Meddelan untuk menemui guru SDN Meddelan, pihak desa, hingga tokoh masyarakat untuk membicarakan masalah tersebut.
"Sebenarnya upaya itu adalah upaya kita bersama. Tidak bisa hanya kita (Dinas Pendidikan) sendiri, nanti kita akan mendekati tokoh-tokoh masyarakat di sana, nanti akan saya telepon kepala desanya, minta tolong, kan begitu," kata dia.
Baca juga: Tak Ada Murid Baru, SDN Sugihan 3 Tak Akan Digabungkan dengan Sekolah Lain
"Masalahnya ini kan tidak bisa dipaksa. Anak-anak mau sekolah itu kan tidak bisa dipaksa, sebagian di sana, kan tidak bisa. Tapi nanti kita coba lah," lanjutnya.
Meski belum memiliki siswa baru, Dinas Pendidikan, lanjut Agus, belum mau berspekulasi untuk membicarakan kemungkinan penutupan SDN Meddelan.
Pihaknya sebisa mungkin akan melakukan berbagai pendekatan agar sekolah yang dulu sempat dihuni banyak siswa tersebut kembali ramai.
"Ditutup kan ada prosesnya, apalagi di sana masih ada siswanya, kan tidak langsung ditutup, masih harus ada kajian dan lain-lain," tuturnya.
"Makanya ini kita pelan-pelan dulu, kita akan menghubungi tokoh masyarakat, bukan cuma saya, kepala sekolah, guru-guru juga harus ambil peran," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.