Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Korupsi Pupuk Bersubsidi Madiun, Jaksa Periksa 3 Staf Pemasaran Petrokimia Gresik

Kompas.com - 29/06/2022, 05:46 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com- Tim Penyidik Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun memeriksa tiga staf Pemasaran PT, Petrokimia Gresik selaku produsen pupuk bersubsidi di wilayah Kabupaten Madiun tahun 2019.

Tiga staf itu diperiksa sebagai saksi untuk menelusuri jumlah distribusi pupuk bersubsidi yang digelontorkan di Kabupaten Madiun dalam kasus korupsi distribusi pupuk bersubsidi tahun 2019 dengan kerugian diduga mencapai Rp 2 miliar.

Baca juga: Gudang Pabrik Kembang Api di Kota Madiun Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Tiga staf pemasaran PT. Petrokimia Gresik yang diperiksa yakni AS, MFI dan S. Ketiganya diperiksa mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Sekitar pukul 12.30 WIB, ketiganya diberikan kesempatan untuk istirahat shalat dan makan.

Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun, Purning Dahono Putro yang dikonfirmasi menyatakan, ketiga staf pemasaran memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi distribusi pupuk bersubsidi tahun 2019.

Ketiganya diperiksa setelah kasus itu dinaikkan dari penyelidikan ke penyidikan.

Purning mengatakan setelah dinaikkan ke penyidikan, tim memanggil saksi-saksi untuk dimintai keterangannya terkait distribusi pupuk bersubsidi di wilayah Kabupaten Madiun.

Baca juga: Petugas Gagalkan Penyelundupan Narkoba Senilai Rp 1 Miliar ke Lapas Madiun, 11 Orang Jadi Tersangka

Sebagai langkah awal, penyidik memeriksa PT. Petrokimia Gresik selaku produsen pupuk bersubsidi di wilayah Kabupaten Madiun.

“Kami ingin tahu kuota pupuk bersubsidi yang didistribusikan di Kabupaten Madiun. Selain itu kami ingin mengetahui bagaimana standar operasional prosedur pendistribusian pupuk bersubsidi tersebut,” jelas Purning.

Baca juga: Korupsi Upah THL PDAM Kota Madiun, Terdakwa Divonis 1,5 Tahun Penjara

Saat diperiksa jaksa, tiga saksi dari Petrokimia menjelaskan berapa kuota yang diberikan, harga subsidi hingga prosedur pendistribusian dari produsen ke distributor hingga ke petani.

Setelah memeriksa saksi-saksi, Purning menegaskan tim penyidik segera menetapkan tersangka. Terlebih penyidik sudah mengantongi berbagai alat bukti untuk menjerat tersangka dalam kasus tersebut.

“Penetapan tersangka secepatnya. Tapi kami harus mengumpulkan alat bukti lagi dengan memeriksa saksi-saksi. Jumlah saksi yang diperiksa pun banyak namun tidak seperti saat pemeriksaan di tahap penyelidikan,” kata Purning.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com