MAGETAN, KOMPAS.com - Khawatir dengan maraknya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang merebak di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, warga di Desa Getas Anyar, Kecamatan Sidorejo menjual ternak mereka dengan harga murah.
Kepala Desa Getas Anyar, Hariyadi mengatakan, salah satu warga bahkan menjual lima ekor sapinya dalam satu kandang sekaligus.
"Warga panik, ada yang menjual sapinya hanya Rp 2 juta karena sudah tidak bisa berdiri. Yang bunting bahkan hanya dijual Rp 8 juta kepada blantik (pedagang sapi)," ungkap Hariyadi di balai desa, Senin (27/06/2022).
Baca juga: Kabupaten Malang Terima 77.500 Vaksin PMK, Prioritas untuk Sapi yang Sehat
Hariyadi menambahkan, dari 1.100 populasi sapi di desanya, sebanyak 90 persen terpapar PMK.
Oleh sebab itu, dia meminta pemerintah daerah memprioritaskan vaksin perdana di desa tersebut.
"Kekhawatiran warga sudah memuncak, makanya kita minta vaksin pertama ini di desa kami," imbuh dia.
Baca juga: Gubernur Khofifah Dorong Petani Anggrek Jatim Tembus Pasar Dunia
Meski menjadi desa pertama yang mendapat pelayanan vaksin PMK, namun jumlah sapi yang divaksin di desanya hanya sekitar 87 ekor sapi.
Kegiatan vaksin diprioritaskan untuk sapi perah.
"Jumlah sapi perah di sini 100 ekor, sapi penggemukan ada 1.000 ekor. Setiap rumah di sini punya sapi, Harapan kita pemerintah daerah menambah angaran untuk vaksin agar masyarakat tidak panik," kata Hariyadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.