Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Kota Bojonegoro

Kompas.com - 26/06/2022, 11:47 WIB
Rachmawati

Editor

 

Lalu mengapa Belanda tertarik menguasai Bojonegoro?

Jawabnya karena Bojonegoro memiliki sumber daya alam melimpah yakni minyak, jati, tembakau, dan lahan yang subur.

Kesuburan lahan itu disebabkan adanya Bengawan Solo, dan kecocokan lahan ditanami tanaman yang produktif dan diminati pasar Eropa saat itu, seperti jati dan tembakau.

Sementara itu kolonial Belanda terus memberikan perhatian kepada pendidikan rakyat pribumi, salah staunya dengan pengangkatan Inspektur pendidikan.

Lalu pada 1 Agustus 1872 di kabupaten Bojonegoro mulai didirikan sekolah “Inlandsche Scholen, direktur sekolah di jabat oleh Raden Djojodimedjo serta pembantunya Abu Nodir dan Mustahal.

Baca juga: Asal Usul Gelar Haji di Indonesia, Benarkah Warisan dari Belanda?

Setelah tahun 1885 perkembangan tanaman eksport berjalan kurang baik karena jatuhnya harga kopi dan gula dipasar dunia. Lalu pada tahun 1891 harga tembakau merosot pesat sehingga membahayakan kelangsungan hidup perkebunan tembakau.

Saat itu Bojonegoro dipimpin oleh  Bupati Raden Adipati Ariyo Reksokusumo.

Di saat bersamaan, pemerintah mulai mengusahakan proyek besar seperti pengeboran minyak tanah. Tahun 1889 ditemukan adanya tambang minyak tanah di kawasan Desa Kawengan “Banyu urip”, Kasiman.

Sejak saat itu pula di adakan pengeboran minyak dan hasil pengeboran minyak mentah tersebut di kirim ke Cepu yang kebetulan merupakan pusat pertambangan minyak tanah.

Pada tahun 1885, terjadi krisis di perkebunan milik swasta mau pun milik pemerintah. Akibatnya pemilik melakukan penghematan besar-besaran untuk menekan upah dan sewa tanah serendah mungkin.

Baca juga: Asal-usul Banyuwangi, Kisah Amarah Patih Sidopekso pada Sri Tanjung yang Berakhir Petaka

Akibatnya masyarakat Jawa khususnya Bojonegoro menanggung beban finansial yang amat berat karena hasil dana eksport tanaman tidak hanya di gunakan pemerintah Hindia Belanda untuk kemakmuran penduduk Jawa, tetapi untuk membiayai pemerintah daerah koloni di luar Jawa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com