LUMAJANG, KOMPAS.com - Jebolnya tanggul di Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (20/2/2022), berbuntut panjang.
Puluhan warga Desa Bades, Kecamatan Pasirian, mendatang lokasi tambang pasir yang dimiliki PT LJS pada Kamis (23/6/2022) siang.
Baca juga: Pasar Hewan di Lumajang Mulai Dibuka, Pedagang Kambing Diizinkan Berjualan
Kedatangan warga itu untuk menghentikan aktivitas tambang yang selama ini dianggap menjadi pemicu jebolnya tanggul tersebut.
"Aktivitas tambang ini ngawur, alat berat melakukan penggalian di atas tanggul sehingga terus tergerus dan akhirnya ambrol saat banjir lahar hujan," kata salah satu peserta aksi Muliadi, di lokasi, Kamis (23/6/2022).
Tidak hanya menghentikan aktivitas pertambangan, warga juga mengusir sejumlah alat berat yang beroperasi.
Warga juga mendatangi kantor PT LJS untuk meminta pertanggungjawaban memperbaiki tanggul yang rusak.
Sebab, tanggul itu sering digunakan warga untuk melakukan mobilitas antara Desa Bago ke Desa Bades, Kecamatan Pasirian.
Saat didatangi warga, pihak perusahaan menyangkal bahwa aktivitas tambang yang dilakukan perusahaannya menjadi pemicu jebolnya tanggul.
Namun, pihaknya menyanggupi akan memperbaiki tanggul yang rusak tersebut asalkan arus sungai telah surut.
"Tudingan warga ini tidak masuk akal, karena aktivitas kami itu jauh dari tanggul, sekitar 200 meter," kata Hadi, pengawas tambang PT LJS.
Sementara itu, Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan yang datang ke lokasi langsung menengahi permasalahan supaya tidak sampai terjadi bentrokan.
Baca juga: Janjikan Bonus untuk Atlet Lumajang Peraih Medali Porprov, Bupati: Kami Serahkan Langsung
Menurutnya, aktivitas tambang memang tidak boleh dilakukan di sekitar tanggul sesuai aturan pertambangan yang berlaku.
"Menurut aturan pertambangan, pemilik izin tidak boleh melakukan aktivitas di area tanggul sepanjang 200 meter ke bawah dan 100 meter ke atas, ditambah lagi 25-30 meter ke kanan dan kiri," kata Dewa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.