Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Tanggul di Desa Bago Lumajang Jebol, Warga Geruduk Perusahaan Penambang Pasir

Kompas.com - 23/06/2022, 18:48 WIB

LUMAJANG, KOMPAS.com - Jebolnya tanggul di Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (20/2/2022), berbuntut panjang.

Puluhan warga Desa Bades, Kecamatan Pasirian, mendatang lokasi tambang pasir yang dimiliki PT LJS pada Kamis (23/6/2022) siang.

Baca juga: Pasar Hewan di Lumajang Mulai Dibuka, Pedagang Kambing Diizinkan Berjualan

Kedatangan warga itu untuk menghentikan aktivitas tambang yang selama ini dianggap menjadi pemicu jebolnya tanggul tersebut.

"Aktivitas tambang ini ngawur, alat berat melakukan penggalian di atas tanggul sehingga terus tergerus dan akhirnya ambrol saat banjir lahar hujan," kata salah satu peserta aksi Muliadi, di lokasi, Kamis (23/6/2022).

Tidak hanya menghentikan aktivitas pertambangan, warga juga mengusir sejumlah alat berat yang beroperasi.

Warga juga mendatangi kantor PT LJS untuk meminta pertanggungjawaban memperbaiki tanggul yang rusak.

Sebab, tanggul itu sering digunakan warga untuk melakukan mobilitas antara Desa Bago ke Desa Bades, Kecamatan Pasirian.

Saat didatangi warga, pihak perusahaan menyangkal bahwa aktivitas tambang yang dilakukan perusahaannya menjadi pemicu jebolnya tanggul.

Namun, pihaknya menyanggupi akan memperbaiki tanggul yang rusak tersebut asalkan arus sungai telah surut.

"Tudingan warga ini tidak masuk akal, karena aktivitas kami itu jauh dari tanggul, sekitar 200 meter," kata Hadi, pengawas tambang PT LJS.

Sementara itu, Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan yang datang ke lokasi langsung menengahi permasalahan supaya tidak sampai terjadi bentrokan.

Baca juga: Janjikan Bonus untuk Atlet Lumajang Peraih Medali Porprov, Bupati: Kami Serahkan Langsung

Menurutnya, aktivitas tambang memang tidak boleh dilakukan di sekitar tanggul sesuai aturan pertambangan yang berlaku.

"Menurut aturan pertambangan, pemilik izin tidak boleh melakukan aktivitas di area tanggul sepanjang 200 meter ke bawah dan 100 meter ke atas, ditambah lagi 25-30 meter ke kanan dan kiri," kata Dewa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pelaku Perusakan Mobil Ambulans RSUD Sampang Minta Maaf

Pelaku Perusakan Mobil Ambulans RSUD Sampang Minta Maaf

Surabaya
Penangkapan Terduga Teroris di Tulungagung, Warga Kaget Sosok Ramah dan Cerdas Itu Diringkus Densus

Penangkapan Terduga Teroris di Tulungagung, Warga Kaget Sosok Ramah dan Cerdas Itu Diringkus Densus

Surabaya
320 Guru Honorer Lolos PPPK di Situbondo Tak Diangkat Jadi ASN, Ini Penjelasan Sekda

320 Guru Honorer Lolos PPPK di Situbondo Tak Diangkat Jadi ASN, Ini Penjelasan Sekda

Surabaya
Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Tewas Saat Latihan, Keluarga Lapor Polisi

Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Tewas Saat Latihan, Keluarga Lapor Polisi

Surabaya
2 Pembunuh Siswi SMP di Surabaya Divonis 9 dan 4 Tahun Penjara

2 Pembunuh Siswi SMP di Surabaya Divonis 9 dan 4 Tahun Penjara

Surabaya
Istri Mendiang Munir, Suciwati Sesalkan Mangkraknya Museum HAM di Kota Batu

Istri Mendiang Munir, Suciwati Sesalkan Mangkraknya Museum HAM di Kota Batu

Surabaya
2 Jemaah Haji Asal Lamongan Meninggal Dunia di Tanah Suci

2 Jemaah Haji Asal Lamongan Meninggal Dunia di Tanah Suci

Surabaya
Mayat Pria Bertato Bunga Mengapung di Sungai Surabaya, Polisi: Identitas Masih Misterius

Mayat Pria Bertato Bunga Mengapung di Sungai Surabaya, Polisi: Identitas Masih Misterius

Surabaya
Terserang Penyakit Langka Atresia Bilier, Balita Asal Madiun Meninggal Dunia

Terserang Penyakit Langka Atresia Bilier, Balita Asal Madiun Meninggal Dunia

Surabaya
Misteri Hilangnya 'Driver Online' Saat Antar Penumpang ke Pantai Balekambang

Misteri Hilangnya "Driver Online" Saat Antar Penumpang ke Pantai Balekambang

Surabaya
Duduk di Rel, Nenek di Madiun Tewas Tertabrak KA Bangunkarta

Duduk di Rel, Nenek di Madiun Tewas Tertabrak KA Bangunkarta

Surabaya
Perjuangan Cak Pir, Marbut Masjid di Jombang yang Akhirnya Bisa Naik Haji

Perjuangan Cak Pir, Marbut Masjid di Jombang yang Akhirnya Bisa Naik Haji

Surabaya
Diduga gara-gara Pakai Kaus Perguruan Lain, Tukang Las di Gresik Dikeroyok Pesilat

Diduga gara-gara Pakai Kaus Perguruan Lain, Tukang Las di Gresik Dikeroyok Pesilat

Surabaya
Polisi Sebut Ibu Balita yang Dibunuh Pengasuh di Sidoarjo Tak Lakukan Penelantaran

Polisi Sebut Ibu Balita yang Dibunuh Pengasuh di Sidoarjo Tak Lakukan Penelantaran

Surabaya
Kebakaran Hutan Arjuno-Welirang Diduga akibat Ulah Pemburu Liar, Pengelola Lapor Polisi

Kebakaran Hutan Arjuno-Welirang Diduga akibat Ulah Pemburu Liar, Pengelola Lapor Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com