Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Sapi Terjangkit PMK Mati Saat Penyembuhan, Ini Kekhawatiran Bupati Ponorogo

Kompas.com - 21/06/2022, 21:55 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko merasa aneh karena makin banyaknya sapi yang mati setelah wabah penyakit mulut dan kuku menginfeksi ribuan ternak di wilayahnya.

Sugiri menduga, ada hal lain yang menyebabkan kematian sapi-sapi di Ponorogo.

Baca juga: Ponorogo Darurat PMK, 5.500 Sapi Terinfeksi, 132 di Antaranya Mati

“Ada fenomena yang bukan sekedar virus. Saya menemukan itu. Jadi pada saat proses penyembuhan, sapi yang sudah dalam kondisi makan tahu-tahu mati. Ini agak perlu diteliti dan didalami kembali,” ujar Kang Giri sapaan akrab Sugiri Sancoko di Ponorogo, Selasa (21/6/2022).

Menurut Kang Giri, beberapa sapi di wilayah Kecamatan Pudak sudah diotopsi tim dokter hewan. Dari otopsi itu, sampel organ dalam beberapa sapi diambil untuk diteliti di laboratorium.

“Sapi sudah diotopsi untuk dilakukan laboratorium mudah-mudahan segera ditemukan apakah virus penyebabnya. Atau apakah yang memboncengi ini sehingga bisa ditemukan segera,” tutur Kang Giri.

Sugiri tak ingin gegabah menyebut ada varian baru PMK di Ponorogo. Hal itu, kata dia, perlu menunggu hasil laboratorium.

Ia pun meminta publik sabar menunggu hasil penelitian terhadap organ sapi yang mati itu keluar.

“Mudah-mudahan segara ditemukan jenis apa ini. Kok beda dengan kebiasaan yang lain,” kata Kang Giri.

Sejauh ini, Pemkab Ponorogo mengalami kendala dalam menangani PMK, khususnya kekurangan tenaga kesehatan hewan. Namun, Kang Giri menyebut, pihaknya akan membuka rekrutmen relawan dokter hewan mulai pekan depan.

Sementara, untuk mengubur sapi yang mati akibat terjangkit PMK, Pemkab Ponorogo menurunkan tim dari BPBD. Masing-masing desa akan membentuk tim penguburan sapi yang dibantu BPBD dengan anggaran dari APBD.

Baca juga: Jambret Dompet Emak-emak di Ponorogo, Pemuda Asal Madiun Ditangkap Warga

Tak hanya itu, Kang Giri mulai kemarin memilih berkantor di Kecamatan Pudak untuk memantau langsung perkembangan kasus PMK.

Terlebih di Kecamatan Pudak menjadi daerah terbanyak ditemukan kasus sapi terinfeksi PMK hingga menyebabkan kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com