Namun pada tahun 2000-an, dangdut memasuki fase baru dengan mulai dikenalnya para musisi dangdut dari wilayah Jawa Timur yang mengembangkan jenis musik dangdut baru yang disebut dengan dangdut koplo.
Konon salah satu penyebab istilah dangdut koplo disematkan, karena musik ini membuat penikmatnya seolah sedang 'fly' setelah minum atau konsumsi pil koplo.
Namun ada pula pendapat bahwa istilah “koplo” dalam frasa dangdut koplo berasal dari bahasa Jawa yang berarti dungu atau bodoh.
Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa dangdut koplo itu dapat membuat mabuk pendengarnya karena pada saat itu para musisi dangdut koplo ini seolah mencoba untuk menyelamatkan pendengarnya dari “kegilaan sosial” dengan meredam tingkat stress masyarakat akibat dampak dari sosial politik pasca Orde Baru.
Berawal dari Jawa Timur kemudian dangdut koplo ini tersebar melalui radio, kaset dan CD, serta penampilan panggung yang fenomenal.
Penyebaran dangdut koplo pun diyakini mulai berkembang di daerah pesisir pantai utara Pulau Jawa.
Kini dangdut koplo ini seakan menjadi genre tersendiri yang berbeda dari dangdut original karena rampak dari irama gendangnya lebih cepat dan mengajak berjoget meski liriknya mendayu-dayu.
Ciri khas dangdut koplo yang menggunakan permainan irama gendang 4/4 sehingga musik yang dihasilkan seolah lebih padat dan cepat dan membuat pendengarnya seolah “hanyut” dalam irama dan ikut bergoyang dengan penuh semangat.
Tak hanya musik yang bikin goyang, celotehan usil di sela lagu seperti "Ya, e!.. Hae! hokya, Joss" yang diucapkan para pemain musik seiring rampak kendang pun menjadi ciri khas tersendiri.
Selain dari iramanya yang mengundang untuk berjoget, ciri pementasan dangdut koplo juga khas dengan penampilan penyanyi yang tak harus terlihat menggoda dan goyangan yang lebih bervariasi.
Dangdut koplo yang kini digemari banyak orang pun telah sukses melambungkan nama-nama penyanyi pendatang baru seperti Via Vallen, Nella Kharisma, Happy Asmara, dan Denny Caknan.
Sumber:gramedia.com dan tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.