KOMPAS.com - Pagi pengguna sosial media, pasti tidak asing dengan genre musik dangdut koplo yang kerap dijadikan musik latar untuk berjoget.
Bahkan berbagai lagu yang tengah hits kemudian digubah ulang dengan lantunan ala dangdut koplo dan menjadi semakin viral.
Baca juga: Saat Warga Lokal AS Joget Dangdut Sambil Nikmati Cendol di Pittsburgh...
Dari fenomena tersebut, genre dangdut pun semakin mendapat tempat di hati masyarakat dari berbagai usia dan strata sosial.
Baca juga: Viral, Video Pria Mirip Kim Jong Un Menyanyi Dangdut di Acara Pernikahan, Ini Kisahnya
Lalu bagaimana sebenarnya sejarah dan perkembangan musik dangdut koplo di Indonesia yang disebut berasal dari Jawa Timur ini?
Baca juga: Fitri Carlina Kenalkan Musik Dangdut di New York Lewat Kopi
Dikutip dari laman Gramedia Blog, musik dangdut berakar dari musik Melayu yang berkembang pada tahun 1950 hingga 1960-an.
Musik dangdut pada masa lalu berkembang dengan pengaruh oleh unsur musik Hindustan (India Utara), Melayu, dan Arab.
Musik India menjadi unsur utama genre dangdut berupa tabuhan gendang, sementara suara cengkok penyanyi adalah unsur utama dari musik Melayu.
Seperti yang kerap ditemui sekarang, sejak dulu dengan rata-rata musik dangdut memiliki lirik lagu dengan tema percintaan.
Istilah dangdut sendiri berasal dari bunyi alat musik tabla yang kala itu sering menjadi alat musik pengiring, dengan bunyi “tak, tung, dang, dan dut”.
Pengucapan “dang” dan “dut” dari iringan tersebut kemudian menjadi terminologi baru untuk menyebut Orkes Melayu yaitu dangdut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.