PAMEKASAN, KOMPAS.com - Warga menemukan dua ekor bangkai sapi di sebuah sungai di Desa Sawah, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Kondisi bangkai sapi tersebut sudah mulai melepuh saat ditemukan.
Menurut warga setempat, Fahmi, diduga kuat, sapi tersebut mati karena terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sudah meluas di Kabupaten Sampang.
Pemiliknya sapi tersebut diduga tidak menguburnya, melainkan memilih membuangnya ke sungai.
"Sekarang PMK sudah meluas. Kemungkinan sapi tersebut mati karena PMK," terang Fahmi melalui sambungan telepon seluler, Senin (13/6/2022).
Baca juga: Diduga Terlibat Pembunuhan Pensiunan RRI Madiun, Penjual Es Batu Ditangkap di Sampang
Fahmi menambahkan, dua ekor bangkai sapi tersebut ditemukan di lokasi yang berbeda, namun masih dalam aliran sungai yang sama.
Ada yang ditemukan di bawah jembatan penghubung desa dan ada yang tersangkut di semak-semak sungai. Jarak penemuan kedua bangkai sapi tersebut sekitar 200 meter.
"Kalau penemuannya sudah kemarin sore, tapi baru hari ini yang mulai ramai dibicarakan orang setelah videonya menyebar di media sosial," imbuh Fahmi.
Baca juga: Kabur Saat Pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk, Pria Asal Sampang Ternyata Bawa Narkoba
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang, Suyono saat dikonfirmasi melalui telepon seluler soal penemuan bangkai sapi tersebut menuturkan, petugas dinas pertanian sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan Puskesmas Robatal untuk menyelidiki keberadaan pemilik sapi.
"Kalau pemiliknya diketahui, perlu dicek apa penyebab kematian tersebut," kata Suyono.
Suyono tidak berani memastikan bahwa sapi tersebut mati karena PMK.
Sebab pihaknya belum mendapatkan laporan dari petugas di lapangan. Meskipun PMK sudah menyebar ke mana-mana, namun tidak semua kematian sapi karena PMK.
"Kena PMK atau tidak maka harus diuji lab dulu," terang Suyono.
Suyono mengimbau kepada warga yang memiliki sapi mati karena PMK, untuk tidak membuangnya ke sungai atau di tempat terbuka. Sebaiknya sapi tersebut dikubur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.