Komitmen untuk melakukan proteksi di wilayah yang masih tergolong zona hijau PMK ini, menurut Khofifah, adalah upaya untuk menghindari para jagal yang masuk ke desa-desa dan menawar ternak dengan harga yang sangat murah.
"Kita jaga dan kita lindungi ternak dan peternak kita. Ini mendekati momen Idul Adha, kita harus cegah para pembeli sapi, khususnya jagal yang mulai masuk ke desa-desa dan menawar sapi dengan harga sangat murah. Kita jaga dan lindungi agar peternak tetap tenang," ucap dia.
Berdasarkan data Posko Terpadu Penanganan PMK Hewan Ternak Pemprov Jatim per 24 Mei 2022, sebanyak 8.794 sapi terjangkit PMK. Dari total tersebut sebanyak 1.482 sapi telah dinyatakan sembuh.
Untuk sebaran kasus PMK di Jatim, lima wilayah yang tercatat memiliki jumlah kasus PMK hewan ternak aktif yakni Lumajang dengan 1.595 kasus, Gresik dengan 1.531 kasus, Mojokerto dengan 1.175 kasus, Probolinggo dengan 972 kasus, dan Sidoarjo 862 kasus.
Sementara itu, Kepala Pusvetma Surabaya Edi Budi Susila mengaku telah siap memproduksi vaksin seperti arahan Menteri Pertanian.
Dirinya menyebut, pengembangan vaksin akan dilakukan dengan metode kultur jaringan untuk membuat vaksin inaktif (killed vaccine).
Baca juga: Polda Jatim Selidiki Dugaan Investasi Bodong Senilai Rp 7 Miliar di Surabaya
Vaksin tersebut merupakan jenis vaksin yang mengandung virus yang sudah dimatikan dengan suhu panas, radiasi, atau bahan kimia. Proses ini membuat virus tetap utuh, tetapi tidak mempunyai kemampuan untuk berkembang biak.
"Ini berfungsi untuk melindungi hewan ternak yang belum terjangkit dari penularan PMK. Untuk yang sudah terjangkit akan kami maksimalkan pengobatan dan perawatannya," ungkap Edi
Di sisi lain, upaya edukasi bagi para peternak juga masif dilakukan dengan sinergi dari berbagai pihak.
Pasalnya, di beberapa daerah masih ditemukan adanya petani yang tidak paham penanganan hewan ternak yang terindikasi tertular PMK.
"Berikan vitamin agar imunitasnya bertambah dan mencegah penularan. Cuci mulut sapi dengan NaCL. Lalu bersihkan kandang dengan disinfektan setiap pagi dan sore, pastikan pula kebersihan kandang dan alatnya selalu terjaga," ujar dia.
Edi mengatakan, dirinya bersama jajaran Pusvetma dan Tim Pakar sangat terbuka jika ada tambahan guru besar dari wilayah lain untuk bergabung dalam upaya percepatan penanganan PMK hewan ternak melalui pembuatan vaksin.
"Kami sangat terbuka jika Ibu Gubernur merekomendasikan Guru Besar dari tempat lain untuk bergabung guna percepatam pembuatan vaksin ini," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.