Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

150 Sapi di Kota Malang Suspek PMK, Sejumlah Pemilik Jual Murah Hewan Ternaknya

Kompas.com - 25/05/2022, 18:26 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang menyatakan, 150 sapi di wilayah itu bergejala penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kondisi ini membuat para pemilik sapi menjual hewan ternaknya dengan harga murah dibawah standar.

Baca juga: Usia di Atas 65 Tahun, 1.086 Calon Haji di Kabupaten Malang Batal Berangkat

Salah satunya, Mulyono (50), pemilik sapi asal Kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro. Ia mengatakan, wabah PMK telah menyerang hewan ternak di wilayahnya sudah sekitar dua pekan.

Ia juga tidak tahu awal mula wabah tersebut menular ke sapi-sapinya. Terlihat ciri-ciri sapi yang bergejala PMK di antaranya seperti adanya memar area mulut dan mengeluarkan air liur yang berlebihan.

"Sudah dua mingguan kena, ada sapi saya sembilan sama di kandang, yang lainnya punya orang, tapi dari dinas sudah ada penanganan, dikasih vitamin sama antibiotik, beberapa ada yang sudah sembuh," kata Mulyono pada Rabu (25/5/2022).

Untuk mencegah penularan, Mulyono memisahkan sapi yang sehat dan sakit. Sehingga tak semua sapinya yang berjumlah 30 ekor terpapar PMK.

Akibat wabah PMK, pemilik sapi menjual hewan ternaknya dengan harga terendah mencapai Rp 13 juta.

"Jadi misal yang standarnya harga Rp 20 juta dijual Rp 13 juta, kemudian yang biasanya harga Rp 25 juta dijual Rp 17 juta, antisipasi karena takut mati sapinya dijual cepat dan jagal (pembeli) carinya yang sakit karena murah," kata pria yang sudah bergelut usaha sapi pedaging sejak 20 tahun silam.

Kabid Peternakan Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono mengatakan 150 sapi yang tersuspek PMK tersebar di empat kelurahan.

Di antaranya Kelurahan Ciptomulyo, Kelurahan Purwantoro, Kelurahan Madyopuro dan Kelurahan Cemorokandang. Terbanyak berada di Kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro, sebanyak 114 ekor sapi.

"Tetapi kami sudah bergerak untuk memberikan antibiotik, antinyeri dan vitamin, juga pemberian suplemen tambahan. Kami juga terus melakukan pendataan dengan mensurvei di tempat-tempat sapi yang ada di Kota Malang," kata Anton saat dihubungi via telepon pada Rabu (25/5/2022).

Sejauh ini, sudah ada sapi yang sembuh dari wabah PMK dan beberapa di antaranya terpaksa dipotong karena tidak memungkinkan terselamatkan.

Baca juga: 3 Bendera Milik Terduga Simpatisan ISIS di Malang Diamankan, Pengamat: Menunjukkan Eksistensi Kelompok

"Kalau soal sembuh, seekor sapi paling cepat tiga hari atau paling lama satu bulan, kemarin sudah ada yang sembuh sembilan ekor, yang lain juga ada yang sudah dipotong, ada 8 ekor sudah dipotong," katanya.

Untuk mengantisipasi penyebaran yang lebih luas, pihaknya mewaspadai pergerakan lalu lintas sapi di Kota Malang. Kendaraan yang mengangkut hewan ternak juga diperiksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com