Salin Artikel

150 Sapi di Kota Malang Suspek PMK, Sejumlah Pemilik Jual Murah Hewan Ternaknya

Kondisi ini membuat para pemilik sapi menjual hewan ternaknya dengan harga murah dibawah standar.

Salah satunya, Mulyono (50), pemilik sapi asal Kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro. Ia mengatakan, wabah PMK telah menyerang hewan ternak di wilayahnya sudah sekitar dua pekan.

Ia juga tidak tahu awal mula wabah tersebut menular ke sapi-sapinya. Terlihat ciri-ciri sapi yang bergejala PMK di antaranya seperti adanya memar area mulut dan mengeluarkan air liur yang berlebihan.

"Sudah dua mingguan kena, ada sapi saya sembilan sama di kandang, yang lainnya punya orang, tapi dari dinas sudah ada penanganan, dikasih vitamin sama antibiotik, beberapa ada yang sudah sembuh," kata Mulyono pada Rabu (25/5/2022).

Untuk mencegah penularan, Mulyono memisahkan sapi yang sehat dan sakit. Sehingga tak semua sapinya yang berjumlah 30 ekor terpapar PMK.

Akibat wabah PMK, pemilik sapi menjual hewan ternaknya dengan harga terendah mencapai Rp 13 juta.

"Jadi misal yang standarnya harga Rp 20 juta dijual Rp 13 juta, kemudian yang biasanya harga Rp 25 juta dijual Rp 17 juta, antisipasi karena takut mati sapinya dijual cepat dan jagal (pembeli) carinya yang sakit karena murah," kata pria yang sudah bergelut usaha sapi pedaging sejak 20 tahun silam.

Kabid Peternakan Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono mengatakan 150 sapi yang tersuspek PMK tersebar di empat kelurahan.

Di antaranya Kelurahan Ciptomulyo, Kelurahan Purwantoro, Kelurahan Madyopuro dan Kelurahan Cemorokandang. Terbanyak berada di Kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro, sebanyak 114 ekor sapi.

"Tetapi kami sudah bergerak untuk memberikan antibiotik, antinyeri dan vitamin, juga pemberian suplemen tambahan. Kami juga terus melakukan pendataan dengan mensurvei di tempat-tempat sapi yang ada di Kota Malang," kata Anton saat dihubungi via telepon pada Rabu (25/5/2022).

Sejauh ini, sudah ada sapi yang sembuh dari wabah PMK dan beberapa di antaranya terpaksa dipotong karena tidak memungkinkan terselamatkan.

"Kalau soal sembuh, seekor sapi paling cepat tiga hari atau paling lama satu bulan, kemarin sudah ada yang sembuh sembilan ekor, yang lain juga ada yang sudah dipotong, ada 8 ekor sudah dipotong," katanya.

Untuk mengantisipasi penyebaran yang lebih luas, pihaknya mewaspadai pergerakan lalu lintas sapi di Kota Malang. Kendaraan yang mengangkut hewan ternak juga diperiksa.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/25/182658278/150-sapi-di-kota-malang-suspek-pmk-sejumlah-pemilik-jual-murah-hewan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke