Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Vibroseis Sempat Bikin Lalu Lintas Padat, Ternyata Ini Tujuannya Berkeliling Kota Malang

Kompas.com, 23 Mei 2022, 19:52 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Ketika melintas di Kota Malang, Jawa Timur, masyarakat akan melihat kendaraan berukuran tak lazim dengan bobot mencapai 27 ton. Kendaraan besar itu bernama seismic vibrator atau vibroseis truck.

Kendaraan itu sedang merekam data kebumian untuk mendapatkan gambaran bawah permukaan bumi.

Truk Vibroseis telah ada di Kota Malang sejak 9 Mei. Truk itu ditargetkan selesai merekam data bawah permukaan bumi pada 7 Juni.

Total jarak yang dilewati di Kota Malang sepanjang 12,8 kilometer dengan diawali dari arah Jalan Kebonsari, Kabupaten Malang, menuju perbatasan Malang-Pasuruan.

Beberapa jalanan yang sudah dilewati di Kota Malang yakni wilayah Kecamatan Blimbing, Kecamatan Klojen, Kecamatan Lowokwaru, dan Kecamatan Sukun.

Chief Technical Support Penelitian Kebumian 2D Vibroseis Pertamina Hulu Energi Prabowo Cahyo Hendro mengatakan, tidak jarang kendaraan tersebut mengakibatkan kepadatan arus lalu lintas.

Sebab, dalam sekali melakukan perekaman, terkadang kendaraan butuh berhenti selama tujuh menit. Oleh karena itu, kendaraan besar itu hanya bisa merekam data kebumian dengan total jarak dua kilometer sehari.

Baca juga: Perusakan Mobil di Kota Malang, Pelaku Diduga Masih Tetangga Korban

"Kegiatan kami sudah melalui tahapan dari hal perizinan dengan melakukan sosialisasi dari tingkat pemerintah daerah hingga kecamatan, dan itu diteruskan ke kelurahan yang ada," kata Cahyo saat diwawancarai, Senin (23/5/2022).

Dia menyampaikan kegiatan perekaman data kebumian merupakan program dari Kementerian ESDM yang menunjuk Pertamina Hulu Energi sebagai pelaksana. Kegiatan itu bagian dari Penelitian Survei Kebumian 2D Vibroseis Sub-Vulkanik Jawa.

Perekaman data tak hanya dilakukan di Kota Malang, tetapi di daerah lain seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kegiatan itu berlangsung di Pulau Jawa sejak Agustus 2021, dengan target data terekam sejauh 1.000 kilometer.

Cahyo berharap cuaca mendukung selama perekaman data sehingga target tercapai. Sebab, perekaman data berhenti jika hujan turun.

"Untuk area Jawa Timur, kegiatan ini berlangsung sejak akhir Januari hingga diperkirakan rampung pada akhir Juli 2022 dimulai dari Kabupaten Ngawi, Bojonegoro, Madiun, kemudian juga ada di Ponorogo, Nganjuk, Jombang, Kediri dan lainnya," katanya.

Dia berharap kepada masyarakat dapat memahami situasi dan kondisi yang ada karena kegiatan itu demi kepentingan negara.

Cahyo juga belum bisa memberikan hasil sementara dari perekaman tersebut karena harus dianalisa dan diolah terlebih dahulu.

Namun melalui kegiatan tersebut diharapkan mampu memberikan data dan informasi yang bermanfaat ke depan bagi masyarakat.

"Kegiatan kami bersama Kementerian ESDM diawasi oleh Kementerian Pertahanan terkait data yang didapatkan harus dijaga, misal nanti ditemukan data patahan lempengan bumi bisa diberikan ke BNPB atau ada penemuan mineral bisa dikembangkan oleh Pertamina sendiri, tapi kami belum tahu ada potensi apa," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau