MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang Sutiaji mengungkapkan, angka stunting di Kota Malang saat ini yaitu 9,9 persen.
Menurutnya angka tersebut harus menjadi perhatian semua pihak untuk mendukung menuju zero stunting.
Sutiaji mengatakan kepada seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkot Malang harus mampu mendukung penekanan angka stunting melalui program kerja di setiap instansi.
Baca juga: Angka Stunting Gunungkidul Tertinggi di DI Yogyakarta
Sebelumnya, pihaknya pada 28 Maret 2022 lalu telah diterbitkan Surat Keputusan Walikota Malang Nomor : 188.45/118/35.73.112/2022 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
"Melalui SK tersebut diharapkan TPPS dapat mengkoordinasikan, menyinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen, dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor hingga di tingkat kota dan kecamatan," katanya.
Pihaknya juga telah menggelar rapat koordinasi TPPS melalui Dinas Sosial P2AP3KB bersama jajaran Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Kota Malang pada Kamis (19/5/2022) di Hotel Aria Gajayana, Kota Malang.
Baca juga: Keluarga Berisiko Stunting di Indonesia 21,9 Juta, Calon Pengantin hingga Ibu Hamil Diedukasi
Orang nomor satu di Kota Malang itu menekankan bahwa tugas untuk menurunkan angka stunting merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
Dia berharap komitmen dan konsistensi dari seluruh pihak dapat terselenggara dengan sinergitas dan penguatan menuju zero stunting.
"Saya juga berharap pihak-pihak yang terkait dapat langsung melakukan aksi nyata untuk mencapai konvergensi program dan kegiatan percepatan penurunan stunting,sebagai salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kualitas generasi penerus," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.