Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Idris, Nelayan di Video Viral Ikan Besar di Ranu Pakis Lumajang: Gerombolan Mujair, Paling Depan Ikan Gabus

Kompas.com - 19/05/2022, 17:48 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan penampakan menyerupai ikan berukuran besar di Ranu Pakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, viral di media sosial.

Seorang nelayan bernama Idris (28), warga Dusun Klerekan, Desa Ranu Pakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengungkapkan bahwa penampakan dalam video tersebut bukan ikan berukuran besar, namun segerombolan ikan.

Ikan-ikan tersebut berenang berkelompok sehingga dari atas terlihat seperti ikan berukuran besar.

Baca juga: Bantah Ikan Raksasa di Ranu Pakis Lumajang, Kadis Perikanan: Itu Hanya Gerombolan Ikan...

"Bukan, itu gerombolan ikan saja, kemarin itu saking banyaknya keliatan dari atas itu ikan besar," kata Idris di rumahnya, Kamis (19/5/2022).

Idris yang setiap harinya memang bekerja sebagai pencari ikan di Ranu Pakis menuturkan, kejadian ikan bergerombol itu kerap terjadi dalam dua bulan terakhir.

Dia tidak menyalahkan warga yang menganggap bahwa ada ikan besar sebesar bus dan truk di Ranu Pakis, seperti kabar yang beredar di masyarakat.

Karena menurutnya, jika dilihat dari jauh memang tampak seperti ikan berukuran besar.

Baca juga: Viral, Video Kemunculan Ikan Berukuran Raksasa di Ranu Pakis Lumajang, Warga Ketakutan

"Ya kira-kira panjangnya 7 meter karena memang 3 gerombolan jadi satu, makanya orang-orang bilang ikan sebesar bus," tambahnya.

Baca juga: Sempat Sembuh dari PMK, Seekor Sapi di Lumajang Ditemukan Mati

Idris yang menyaksikan secara langsung dari jarak dekat menjelaskan bahwa gerombolan ikan itu merupakan ikan mujair.

Sedangkan, yang paling besar di bagian depan merupakan ikan gabus.

Idris juga mengaku mendengar teriakan warga yang memperingatkannya untuk segera menepi lantaran ada ikan besar.

Tapi ia bergeming karena memang ikan besar yang dimaksud warga ternyata hanya segerombolan ikan mujair

"Itu ikannya mujair, tapi pimpinannya yang depan itu ikan gabus beratnya sampai 1,5 kg," jelas Idris.

Baca juga: Sempat Sembuh dari PMK, Seekor Sapi di Lumajang Ditemukan Mati

Kejadian semacam itu, baginya merupakan berkah tersendiri lantaran lebih mudah dalam menjaring ikan.

Ia mengaku saat ada ikan bergerombol, sebanyak 15 - 20 kilogram ikan bisa didapatnya hanya dalam waktu satu jam berada di tengah danau.

"Itu ikan yang saya cari karena enak kerja bentar dapat ikan banyak, kemarin saya dapat 15 kilogram, beberapa hari lalu sempat 20 kilogram," tuturnya.

Baca juga: Pria Lumajang Dibacok Tetangga hingga Tewas, Pelaku Serahkan Diri ke Polisi

Namun, Idris tidak menampik bahwa ada ikan berukuran besar di danau seluas 112 hektar, seperti yang sering diceritakan warga.

Ikan itu dipercaya warga sebagai penunggu danau. Jika ikan itu sudah muncul, biasanya warga menggelar selamatan dan doa bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com