Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Tangis di Benowo, Beberapa Keluarga Jadi Korban Kecelakaan Bus di Tol Sumo

Kompas.com, 17 Mei 2022, 12:52 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com- Isak tangis mengiringi pemakaman satu keluarga korban kecelakaan maut bus pariwisata di Tol Surabaya-Mojokerto.

Satu keluarga yang terdiri dari suami, istri dan dua orang anaknya meninggal dunia usai bus yang mereka tumpangi menabrak tiang pada Senin (16/5/2022).

"Satu keluarga, terdiri dari suami istri dan dua orang anak. Sedangkan satu orang anaknya lagi selamat," kata Ketua RW I Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Didik Karyono, seperti dikutip dari Surya.co.id.

Baca juga: Pemkot Surabaya Kirim Ambulans untuk Pemulangan Jenazah Korban Kecelakaan Bus di Tol Sumo

Dimakamkan satu liang lahad

Didik menjelaskan, rombongan bus pariwisata tersebut berasal dari Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya.

Dari 14 korban tewas, ada empat orang yang merupakan satu keluarga. Mereka ialah Titis Hermi (ibu), Soni Suprayitno (ayah), Stevani Gracia (anak), dan Steven Arthura (anak).

"Keempatnya dimakamkan dalam satu liang lahad," katanya.

Baca juga: 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus Pariwisata di Tol Surabaya-Mojokerto, Kendaraan Tabrak Tiang

Agenda rutin

Menurutnya, acara wisata itu merupakan agenda rutin yang diselenggarakan warga dan tidak difasilitasi RT atau RW.

"Itu agenda rutin setiap habis Lebaran. Warga sendiri yang berangkat," katanya.

Baca juga: Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Tol Sumo, 14 Tewas hingga Diduga Sopir Mengantuk

Dalam wisata itu, rombongan berkunjung ke Yogyakarta dan kawasan Dieng, Jawa Tengah.

"Berangkat Jumat dan rencananya Senin pagi sudah sampai di rumah," ungkap dia.

Namun ternyata pada Senin, bus pariwisata tersebut mengalami kecelakaan.

Baca juga: Nama-nama Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Tol Sumo Berikut RS yang Menangani

Duka keluarga

Salah satu kerabat korban, Joko Muslim tak bisa menyembunyikan kesedihan lantaran kehilangan empat orang keluarganya.

"Semuanya ujian dari Allah. Kami kehilangan 4 anggota keluarga, terdiri dari Soni, Titis, Stevani, dan Steven. Kami mohon maaf sebesar-besarnya, ini ujian dari Allah," ujarnya.

Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Bus di Tol Sumo Pulang Wisata ke Dieng, Tinggal di Benowo, Surabaya

Selain satu keluarga tersebut, ada pasangan suami istri warga Benowo lain yang juga menjadi korban.

Warga bernama Eko mengatakan, kakak dan kerabat iparnya ikut dalam rombongan wisata tersebut.

Begitu pula dengan paman dan bibinya.

“(Yang ikut) Budhe sama Pakdhe, kemudian kakak saya, suaminya sama anaknya 1 orang. Kakak saya dan suaminya meninggal,” kata Eko

Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Tol Sumo

Seperti diketahui, sebuah bus pariwisata mengangkut rombongan warga Benowo, Surabaya mengalami kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto, Senin (16/5/2022) pagi.

Bus yang dikendarai Ade Firmansyah menabrak tiang VMS (Variable Message Sign) lalu terguling di Kilometer 712+400 jalur A Tol Sumo arah Surabaya.

Akibatnya 14 penumpang meninggal dunia dan 19 lainnya luka-luka.

Sopir bus yang diduga mengantuk saat kejadian, mengalami luka berat dan dilarikan ke rumah sakit di Mojokerto.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Empat Anggota Keluarga Korban Bus Tol Sumo Dimakamkan Satu Liang Lahat

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau