MALANG, KOMPAS.com - Maraknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, khususnya di Jawa Timur membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melakukan sejumlah upaya.
Bersama jajaran TNI dan Polri, Pemkab Malang melakukan pembatasan lalu lintas hewan ternak, baik dari luar wilayah Kabupaten Malang dan sebaliknya.
Hal itu sebagai langkah antisipasi penyebaran PMK baik di wilayah Kabupaten Malang maupun di luar daerah.
"Langkah itu kita lakukan dengan cara memantau pergerakan distribusi hewan ternak, khususnya di wilayah perbatasan Kabupaten Malang," ungkap Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto saat konferensi pers kasus PMK di Mapolres Malang, Sabtu (14/6/2022).
Baca juga: Pasar Hewan Terbesar di Lumajang Ramai Pedagang, Sepi Pembeli karena PMK
Didik mengaku akan fokus menanggulangi kasus PMK yang diduga telah terjadi di Kabupaten Malang.
Hingga saat ini, terhitung sebanyak 155 ekor hewan ruminansia yang terpapar PMK di Kabupaten Malang, khususnya hewan jenis sapi.
"Dari 155 ekor sapi itu, tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Malang, seperti Kecamatan Ngantang, Singosari, Gondanglegi dan Wajak. Tapi itu masih dugaan, sebab sampel laboratoriumnya masih diuji dan belum keluar," ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang, Agung Purwantoro memastikan pasokan daging sapi di Kabupaten Malang aman meski dilakukan pembatasan distribusi.
Baca juga: Hadapi Wabah PMK, Kementan Bangun Koordinasi Lintas Sektor untuk Persiapan Kurban
"Kebutuhan daging sapi kita di Kabupaten Malang sebanyak 900 ton per bulan. Tapi kalau sampai lebaran Idul Adha, saya kira kebutuhan ini bisa tercukupi dari stok peternak sapi kita di Kabupaten Malang," ungkapnya saat ditemui, Sabtu.
Agung membenarkan bahwa sebelum adanya wabah PMK dan dilakukan pembatasan distribusi, ada pasokan sapi dari luar daerah Kabupaten Malang, seperti Jawa Tengah, Blitar, Kediri, dan Lumajang. Hanya saja tidak banyak, yakni berkisar di angka 10-20 persen.
Baca juga: Wabah PMK Masuk Madiun, Wali Kota: Petugas Disperta Jangan Tidur
"Pembatasan ini kan sifatnya sementara. Tinggal menunggu penanganan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang pada hewan-hewan ternak di Kabupaten Malang. Kalau sudah steril, mungkin aktivitas distribusi akan dibuka kembali," katanya.
Saat ini, jumlah stok sapi potong di Kabupaten Malang berjumlah sekitar 250.000 ekor. Sedangkan jumlah sapi perah sekitar 40.000 ekor.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.